KOMPAS.com - DAS, perempuan asal Kota Cilegon, Banten, menjadi korban penipuan pihak yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja.
Alih-alih mendapat pekerjaan, dia justru menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp 9 juta.
DAS mengatakan, penipuan itu bermula saat dia melamar lowongan kerja yang diketahuinya dari media sosial.
"Awalnya memang lagi cari-cari kerjaan di media sosial, terus ada lowongan kerja dan saya coba kirim berkas lamaran," kata DAS di Mapolres Serang, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (18/9/2022).
Baca juga: Ketua BPPD Lombok Tengah Jadi Tersangka Penipuan Tiket MotoGP Senilai Rp 62 Juta
Dia melanjutkan, tenaga penyalur pekerja yang mengaku berlokasi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, menghubunginya dan meminta uang Rp 500 ribu untuk biaya pendaftaran.
"Saya langsung beri waktu itu uangnya, tapi beberapa minggu kemudian mereka minta uang lagi sebanyak Rp 8,5 juta, bilangnya agar cepat masuk kerja," ujar DAS.
Tanpa pikir panjang, DAS pun memberikan sejumlah uang yang diminta oleh pelaku. Dia mengaku tak curiga awalnya karena para pelaku langsung memberikan kontrak dan kwitansi sebagai bukti bahwa DAS akan diterima bekerja di salah satu perusahaan di Kawasan Industri Modern Cikande.
"Bilangnya dalam jangka satu minggu sudah masuk kerja, tapi setelah ditunggu, sampai sekarang belum juga ada panggilan, sudah lima bulan," ungkapnya.
Baca juga: Jaringan Penipuan Online asal Sidrap Bermodus Jual Sepeda Listrik Murah Ditangkap di Luwu
Usai lama tak menerima panggilan kerja, barulah DAS menaruh curiga kepada pihak yayasan yang menjanjikannya pekerjaan.
DAS pun menganggap, pihak yayasan selalu berupaya mengelak setiap dia menanyakan perihal pekerjaan yang dijanjikan.
"Bilangnya sabar sabar terus, tidak pernah ada kepastian. Malah sekarang semua kontaknya sudah tidak bisa dihubungi," ucapnya.
DAS pun melaporkan pihak yayasan penyalur tenaga kerja atas dugaan penipuan. Dia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus yang menimpanya dan menangkap para terduga pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.