Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go Seong Folksong, Persembahan Para Seniman Korea untuk Masyarakat Semarang

Kompas.com - 13/09/2022, 10:03 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Belasan seniman dari Korea Selatan berhasil memukau masyarakat Semarang dalam membawakan pertunjukan Go Seong Folksong.

Sejumlah 15 penari sekaligus penabuh musik dari Korea ini dengan luwes memeragakan tradisi Chuseok. Di Korea Selatan, Chuseok disebut sebagai tradisi perayaan panen dan kelimpahan.

Tidak hanya itu, dalam penampilannya, mereka juga menceritakan proses bertani hingga mengunduh hasil panen melalui peragaan drama.

Baca juga: Yoon Se Ah Dinyatakan Positif Covid-19 di Hari Raya Chuseok

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Korea Indonesia-Jawa Tengah, Hwan Chae. Dirinya menyebut, perayaan tradisi Chuseok sudah melekat bagi masyarakat Korea.

“Hari ini ada budaya Korea yang ditampilkan, ini seperti perayaan hasil panen padi,” jelas dia kepada Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Sementara itu, salah satu penyelenggara, Gideon Guruh, menuturkan, penampilan yang diselenggarakan di Radjawali Semarang Culture Center kali ini memang mengusung konsep yang berbeda dari beberapa pertunjukan sebelumnya.

Lebih jelas Gideon mengatakan, belasan seniman tersebut merupakan perwakilan delegasi dari Korea yang telah tampil di Solo International Performing Arts (SIPA) 2022 beberapa waktu lalu.

“Ini spesial sekali kedatangan penampilan dari Korea. Penampilan Go Seong Folksong ini juga telah ditampilkan di SIPA Solo kemarin,” tutur Gideon.

Kendati demikian, penonton Go Seong Folksong, Acha, mengaku, terpukau dengan penampilan yang dibawakan oleh belasan seniman tersebut.

Baca juga: Mengenal Chuseok, Tradisi Thanksgiving ala Korea

Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) semester 5 itu menuturkan, perayaan tradisi panen padi di Korea memiliki kesamaan dengan perayaan di Indonesia.

“Kalau saya dari Padang, ada juga tradisi semacam itu. Tapi karena saya suka K-Pop, jadi ingin tahu bagaimana budaya Korea sebenarnya,” jelas Acha.

Acha menyebut, penampilan budaya antar negara semacam itu dapat menambah wawasan bagi masyarakat Indonesia, terlebih mahasiswa seperti dirinya.

Tak heran, kedepannya Acha akan menantikan pertunjukan budaya dari negara lain.

“Saya menunggu ada pertunjukan dari Jepang, karena saya jurusan Sastra Jepang, semoga secepatnya ada,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com