PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus bayi yang lahir tanpa kepala saat persalinan di Puskesmas Gajah Mada, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, akhirnya berdamai.
Kedua belah pihak berdamai setelah pihak Dinas Kesehatan Inhil dan Puskesmas Gajah Mada bertemu dengan orangtua bayi tersebut.
"Sudah berdamai kemarin, Kamis (1/9/2022). Berdamai dengan pihak puskesmas dan juga Dinas Kesehatan," ucap Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Rahmi Indrasuri melalui sambungan telepon, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Ayah Bayi Tanpa Kepala di Inhil: Kami Minta Keadilan, Kami Minta Dinkes Bertindak
Rahmi menjelaskan, bayi tanpa kepala itu sudah meninggal dunia di dalam kandungan ibunya. Namun saat kejadian, orangtua bayi belum memahami dan masih awam tentang medis.
"Dapat kami sampaikan bahwa bayi itu sudah meninggal dunia dalam perut ibunya. Setelah kita berikan penjelasan kepada orangtuanya, barulah mereka mengerti dan paham. Jadi ditempuh jalur damai," jelas Rahmi.
Sementara itu, orangtua bayi, Khaidir saat dihubungi mengenai perdamaian dengan pihak medis belum menjawab.
Seperti diberitakan, seorang bayi lahir tanpa kepala saat proses persalinan ibunya di Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Pada saat persalinan, kepala bayi itu diduga putus dan tertinggal di dalam rahim ibunya. Bayi itu diduga sungsang.
Baca juga: Kisah Sedih Ibu di Inhil Riau Lahirkan Bayi Tanpa Kepala
Proses persalinan ibu bayi bernama Nova Hidayati, berlangsung di Puskesmas Gajah Mada, Tembilahan.
Cerita memilukan ini disampaikan oleh ayah si bayi, Khaidir didampingi kuasa hukumnya, Hendri Irawan, kepada wartawan di Kabupaten Inhil, Rabu (31/8/2022).
Khaidir mengaku menyaksikan langsung persalinan istrinya di Puskesmas Gajah Mada, Jumat (26/8/2022) sekitar Pukul 23.00 WIB.
"Saya melihat langsung proses persalinan istri saya yang dilakukan oleh bidan menyebabkan hilangnya nyawa anak saya," ujar Khaidir.
Pria yang merupakan warga Jalan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan ini mengatakan, sewaktu istrinya pecah air ketuban, ia langsung bergegas memanggil mobil ambulans Puskesmas Gajah Mada.
Saat tiba di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), istrinya diperiksa oleh bidan. Waktu itu, sudah sedikit keluar pinggang si bayi.