Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakhoda Kapal Tewas Diduga Ditembak Tentara Papua Nugini, Pemerintah Pusat Didesak Layangkan Surat Protes

Kompas.com - 24/08/2022, 14:37 WIB
Dhias Suwandi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengeluarkan surat protes kepada pemerintah Papua Nugini.

Hal ini dilakukan untuk merespons kasus tewasnya seorang nelayan dari Kabupaten Merauke bernama Sugeng yang diduga ditembak oleh tentara Papua Nugini di perairan Papua Nugini, Senin (22/8/2022).

"Tentu kita pemerintah daerah akan mendorong bagaimana pemerintah pusat bisa membuat surat protes keras terhadap pemerintah Papua Nugini," ujar Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzanna Wanggai melalui keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Nakhoda Kapal Kelvin 02 Tewas Ditembak Saat Berlayar di Perairan Australia

Diakui Suzanna, dalam kasus tersebut ada unsur pelanggaran yang dilakukan oleh nelayan Indonesia karena memasuki wilayah Papua Nugini tanpa izin.

Namun ia menyayangkan aksi penembakan yang dilakukan tentara Papua Nugini yang mengeluarkan tembakan tanpa ada peringatan.

"Memang kalau kita lihat seperti begini, nelayan kita juga salah karena mereka menangkap ikan sudah masuk di wilayah perairan Papua Nugini. Namun kita juga harus melihat kejadian penembakan ini tidak manusiawi, mereka (tentara PNG) mendatangi kapal dan langsung memberondong dengan tembakan," tuturnya.

Suzanna juga menekankan peran pengawasan dari kedua negara yang dianggap belum terlalu maksimal terkait dengan aksi pencurian ikan yang umumnya dilakukan oleh nelayan asal Indonesia.

Baca juga: Pelarian Bupati Mamberamo Tengah Diduga Sudah Sampai Port Moresby, Ibu Kota Papua Nugini

Oleh karena itu, ia mengingatkan para nelayan Indonesia agar tidak lagi melewati batas perairan Indonesia dan Papua Nugini ketika sedang melaut.

"Tentunya dengan peristiwa ini akan menjadi evaluasi bagi kami semua dan juga terhadap para nelayan. Sebab ini bukan kali pertama terjadi bahwa di mana ada tempat yang bagus untuk mencari ikan, maka mereka pasti datang ke sana tanpa memikirkan nyawa. Tentunya ini jadi pelajaran berharga bagi nelayan kita," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Papua M. Ridwan Rumasukun menyerahkan santunan kepada keluarga korban yang meninggal.

Baca juga: Perahu Angkut 4 Nelayan di Sumenep Dihantam Ombak Besar, 1 Orang Tewas

Diberitakan sebelumnya, Sugeng, nakhoda Kapal Kelvin 02 tewas diduga ditembak oleh tentara perbatasan Papua Nugini saat sedang berlayar di perairan Australia, pada 22 Agustus 2022.

Informasi itu disampaikan oleh pihak keluarga, pemilik kapal, dan anggota Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Merauke.

Saat ini, kapal nelayan itu sedang dalam perjalanan kembali ke Merauke, Papua, sambil membawa jenazah korban.

Anggota Satuan Polisi Air Polres Merauke, Bripka Guntur membenarkan kejadian tersebut.

"Untuk sementara korban satu orang yaitu nakhoda kapal," kata Bripka Guntur saat ditemui di rumah duka, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com