Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditata Seperti Malioboro, Ini yang Diharapkan Gibran dari Koridor Gatot Subroto-Ngarsopuro Solo

Kompas.com - 08/08/2022, 15:21 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Koridor Jalan Gatot Subroto hingga Ngarsopuro, Kota Solo, Jawa Tengah, mulai ditata. Kawasan ini akan berubah hampir sama dengan Malioboro, Yogyakarta.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, setelah penataan selesai, diharapkan Koridor Gatot Subroto hingga Ngarsopuro bisa menjadi kawasan produktif.

"Intinya di situ harus ada spot-spot sekiranya nanti sebagai daya tarik warga biar mau nongkrong atau jalan-jalan di situ," ungkap Gibran, di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/8/2022).

Meski demikian, kata dia, masih ada beberapa bangunan di sekitar kawasan Gatot Subroto hingga Ngarsopuro yang belum maksimal penataannya.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Ditemukan di Solo, Gibran Imbau Warga Tetap Waspada

"Ini salah satunya tempat-tempat yang saya lihat masih kelihatan mangkrak. Nanti ke depannya harus kami selesaikan. Saya tidak akan melakukan intervensi hukum atau apa, tapi saya ingin satu koridor kalau sudah cantik semua, pendukung-pendukungnya harus cantik semua," terang dia.

"Pasar Triwindu dan semua yang ada di situ kan jadi tempat yang strategis. Selain dipercantik, tempat itu harus produktif dan mendatangkan massa," sambung Gibran.

Sebagai informasi, penataan kawasan Koridor Gatot Subroto hingga Ngarsopuro ini ditargetkan selama enam bulan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sesuai desain koridor Jalan Gatot Subroto hingga Ngarsopuro, ornamen beberapa tokoh wayang akan ditempatkan di pertokoan sisi utara dan selatan Jalan Slamet Riyadi, yang juga termasuk kawasan koridor Gatot Subroto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com