Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Rajungan Masih Anjlok, Nelayan di Brebes Masih Enggan Melaut

Kompas.com - 05/08/2022, 14:50 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Sejumlah nelayan pencari rajungan di Desa Prapag Kidul dan Prapag Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih enggan melaut.

Hal itu dikarenakan harga daging rajungan di pasaran masih jauh dari harga normal atau sangat anjlok.

Tokoh masyarakat Desa Prapag Kidul Muhaemin mengatakan harga daging rajungan normalnya di kisaran Rp 370.000 per kilogram (Kg). Belakangan harganya anjlok hingga titik terendah Rp 110.000 per Kg.

"Meski dalam tiga pekan terakhir ini sudah kembali merangkak naik di kisaran Rp 150.000 per kilogram, namun nelayan masih enggan melaut mencari rajungan," kata Muhaemin kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Permintaan Ekspor Berhenti, Harga Rajungan di Karawang Anjlok

Meski mengalami kenaikan, sejumlah nelayan masih belum sepenuhnya melaut untuk mencari rajungan. Kalaupun ada yang melaut itu bukan sepenuhnya mencari rajungan.

"Mungkin saat menjaring ikan atau lainnya dapat rajungan, sehingga dibawa buat nambah-nambah penghasilan," kata Muhaemin.

Muhaemin mengatakan, anjloknya harga daging rajungan terjadi sejak sebelum Ramadhan beberapa bulan lalu.

"Sebelumnya harga daging rajungan dengan kualitas standar itu mencapai Rp 370.000 per kilogram. Saat ini, harganya mengalami penurunan hingga Rp 110.000-Rp 150.000 per kilogram itu pun dengan kualitas super," katanya.

Muhaemin mengakui harga rajungan yang masih utuh juga saat ini mulai merangkak naik.

"Di mana, beberapa bulan yang lalu harga rajungan mentah mencapai Rp 20.000 per kilogram, saat ini mulai merangkak naik menjadi Rp 30.000 hingga Rp 35.000," katanya.

Baca juga: Harga Rajungan Anjlok Jadi Rp 15.000 Per Kg, Nelayan: Populasinya Sedikit, Bikin Lemes Mencarinya

Muhaemin menambahkan, selain berdampak pada penghasilan para nelayan, turunnya harga rajungan juga berdampak pada pengurangan karyawan dan tenaga pengupas rajungan.

Dia berharap pemerintah bisa mencari solusi dalam mengatasi persoalan itu karena sangat mengganggu ketahanan ekonomi masyarakat setempat.

"Dengan kondisi saat ini, perekonomian di Desa Prapag Kidul sangat terganggu. Karenanya, kita harapkan pemerintah bisa segera mencari solusi," kata Muhaemin.

"Dengan adanya solusi, sehingga harapannya para nelayan di Brebes khususnya di Prapag Kidul dan Prapag Lor bisa kembali melaut untuk kebutuhan hidup sehari- hari," pungkas Muhaemin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com