Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Saat Menyuluh Ikan, Nelayan di NTT Ditemukan Tewas di Laut

Kompas.com - 01/08/2022, 18:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Isak Kofe Mnuke (56), nelayan asal Desa Tasikona, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di perairan setempat, Senin (1/8/2022).

Jenazah Isak ditemukan oleh tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Kepolisian Sektor Kupang Barat, Babinsa Desa Tasikona, aparat Desa Tasikona, keluarga dan masyarakat setempat.

"Jenazah ditemukan tadi sekitar pukul 11.15 Wita," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana kepada sejumlah wartawan, Senin petang.

Baca juga: Kuota BBM Subsidi di SPBN Terbatas, Nelayan di Manokwari Tak Maksimal Melaut

Putu menjelaskan, pada Senin pagi sekitar pukul 06.40 Wita, pihaknya menerima informasi dari warga bahwa Isak belum kembali saat menyuluh ikan di perairan selatan Air Cina, Desa Tasikona.

Isak mencari ikan sejak Minggu (31/7/2022) pukul 07.00 Wita. Tetapi, hingga pukul 19.00 Wita belum kembali ke rumahnya.

Baca juga: Pro Kontra Tarif Baru Pulau Komodo, Polda NTT Kirim 268 Personel ke Labuan Bajo

Keluarga yang khawatir kemudian mencarinya bersama tetangga dan warga sekitar hingga Minggu tengah malam.

Keluarga lalu melaporkan kejadian itu ke aparat desa dan kabupaten, serta polisi dan TNI. Mereka pun mencari dari subuh hingga pagi hari, tetapi masih nihil.

"Warga kemudian menghubungi kita. Korban diperkirakan hilang di sekitar koordinat 10°22'10,29"S-123°36'33,47"E," kata Putu.

Usai menerima laporan, sekitar pukul 07.00 Wita, pihaknya menerjunkan tujuh orang penyelamat ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian.

Pada pukul 11.15 Wita, tim SAR gabungan berhasil menemukan Isak dalam keadaan meninggal dunia pada koordinat 10°21'54,79"S-123°36'14,90"E, atau pada jarak 0,4 mil dari lokasinya hilang.

Jenazah Isak lalu dievakuasi dan diserahkan ke pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com