Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Makam Korban Kericuhan Pilkades di Bima

Kompas.com - 28/07/2022, 12:34 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota membongkar makam Muardin (51), korban meninggal akibat kericuhan saat penghitungan suara hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembongkaran makam itu dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rite, pada Kamis (28/7/2022) pagi.

Langkah tersebut diambil untuk mengungkap penyebab kematian korban.

Baca juga: Pemkab Bima Terbitkan SE Baru, Izinkan Joki Anak dengan Berbagai Ketentuan

 

Dugaan pihak keluarga, korban terkena peluru gas air mata saat polisi menghalau serangan massa yang hendak merusak dan membakar kantor desa.

"Benar hari ini dilakukan pembongkaran makam korban Muardin untuk keperluan otopsi," kata Kepala Seksi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin saat dikonfirmasi, Kamis.

Jufrin menjelaskan, otopsi terhadap jenazah korban merupakan bagian dari upaya polisi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Kegiatan itu dilakukan secara tertutup, yang mana hanya keluarga, polisi dan pihak terkait yang bisa berada disekitar makam Muardin.

Baca juga: 17 Pelaku Perusakan Kantor Desa di Bima Dibebaskan

Sementara itu, Nanang Suhendra, anak kandung dari korban Muardin meminta polisi segera menguak penyebab kematian sang ayah.

Pasalnya, sejak melayangkan laporan pada Jumat (8/7/2022) ke Polres Bima Kota, pihak keluarga belum menemukan titik terang apakah korban tewas terkena peluru karet atau lemparan batu saat kericuhan terjadi.

"Keluarga masih bertanya-tanya penyebab kematian almarhum, kuat dugaan kami bahwa dilihat dari bekas luka bagian kepala, bapak saya meninggal disebabkan oleh benturan keras peluru karet," kata Suhendra.

Suhendra mengonfirmasi, pembongkaran makam untuk otopsi tersebut sudah melalui persetujuan pihak keluarga.

Baca juga: Elpiji 3 Kg di Bima Langka dan Mahal, Diduga Dibeli Kalangan Menengah ke Atas

Sebelumnya, Muardin (51), dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 19.50 Wita.

Korban meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, sesaat sebelum dirujuk untuk perawatan lanjutan ke RSUP NTB.

Ayah dua anak itu mengembuskan napas terakhir setelah tiga hari dirawat intensif di rumah sakit. 

Korban tidak sadarkan diri akibat luka serius yang dialami pada bagian wajah dan robek di kepalanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com