Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Ruko di Bima Diduga akibat Korsleting, Warga Mengungsi

Kompas.com - 26/07/2022, 13:41 WIB
Syarifudin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Muhammad Chandra Kusuma, mengungkapkan, kebakaran yang melanda sejumlah ruko di jalan lintas Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB, pada Minggu (24/7/2022) sore diduga akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting.

"Penyebab kebakaran akibat arus pendek pada salah satu ruko," kata Chandra pada Selasa (26/7/2022).

Dugaan kuat kebakaran, kata dia, berasal dari toko yang menjual barang berbahan plastik yang mudah terbakar.

Kemudian, api merembet dengan cepat ke bangunan lainnya.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan 6 Ruko dan 1 Rumah Warga di Bima, Kerugian Ditaksir Capai Rp 5,8 Miliar

Sebanyak empat ruko yang menjual berbagai jenis barang ludes terbakar beserta isinya. Selain itu, kebakaran hebat ini juga ikut menghanguskan satu bengkel dan dua rumah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Totalnya ada empat ruko, satu bengkel, dan dua rumah warga yang terdampak musibah kebakaran di kompleks Pertokoan Tente," tuturnya.

Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran di pusat pertokoan itu. Namun, kerugian yang dialami warga dan para pedagang diperkirakan hingga miliaran rupiah.

"Kerugian ditaksir Rp 5,8 miliar," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Bima, lanjut Chandra, tujuh bangunan yang terbakar dalam kondisi rusak berat.

Baca juga: Pemuda di Bima Dilarikan ke RS karena Dipanah Teman, Berawal dari Candaan

Para pedagang kini menempati rumah masing-masing. Sementara dua kepala keluarga (KK) yang ikut terkena dampak harus mengungsi.

"Dua KK yang rumahnya ikut terbakar saat ini mengungsi di rumah keluarga," kata Chandra.

Sementara itu, bantuan dari Pemkab Bima melalui BPBD berupa makanan dan air mineral sudah disalurkan kepada korban kebakaran.

"Semoga bantuan tanggap darurat ini bisa membantu meringankan beban korban yang terkena bencana," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com