Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 dari 26 Pemuda yang Terlibat Kasus Penganiayaan di Kupang Jadi Tersangka

Kompas.com - 06/07/2022, 17:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 dari 26 pemuda yang diamankan polisi karena terlibat kasus penganiayaan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditetapkan sebagai tersangka.

Para tersangka tersebut langsung ditahan di Markas Kepolisian Resor Kupang.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kupang, Komisaris Polisi Tri Joko Biyantoro mengatakan, 16 orang lainnya yang ikut diamankan telah dipulangkan dan hanya diperiksa sebagai saksi.

"Ke-10 tersangka ini delapan orang di antaranya masih berstatus mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang, sementara dua orang lainnya tidak bekerja," ujar Tri kepada sejumlah wartawan, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Keroyok 3 Warga hingga Babak Belur, 26 Pria di Kupang Ditangkap

Seluruh tersangka ini, lanjut Tri, tinggal di RT 15 RW 08 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

10 orang tersangka itu yakni ATL alias Tomi (20), YNM alias Alena (25), JFPA alias Juan (20), KP alias Kris (20), LAP alias Ades (23), DL alias Dili (24) YD alias Yos (24) dan PEL alias Pela (20). Mereka berstatus sebagai mahasiswa.

Baca juga: Berkas Perkara Istri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang Dilimpahkan ke Jaksa

Kemudian juga ada MAP alias Jaya (21) dan HJO alias Jack (27), yang belum bekerja.

"Mereka terlibat dalam tindak pidana penganiayaan di rumah Petrus Rassi dan pinggir jalan umum Desa Kotabes di RT 03 RW 02, Desa kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang pada Rabu (29/6/2022) lalu," ungkap dia.

Kasus ini dilaporkan warga di Polsek Amarasi dengan laporan polisi nomor LP/B/25/VI/2022/SPKT/Polsek Amarasi/Polres Kupang/Polda NTT tanggal 29 Juni 2022.

Kasus ini kemudian diambil alih dan ditangani penyidik Sat Reskrim Polres Kupang.

Tri menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap 26 orang yang diduga pelaku, dua orang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penikaman, pemukulan dan kekerasan terhadap anak di dalam rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com