Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Enong Lilis, 21 Tahun Jadi Honorer, Berulang Kali Tak Lolos Seleksi ASN hingga Menangis Saat Terima SK PPPK

Kompas.com - 18/06/2022, 09:39 WIB
Acep Nazmudin,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Tangis Enong Lilis Holisoh (40) pecah saat menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dia masih belum percaya jika dirinya kini sudah sah menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan bukan lahi sebagai guru honorer.

Kepada Kompas.com, Enong bercerita jika dia mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan PPPK sudah berulanh kali, namun tidak pernah lolos.

Dia sudah hampir menyerah, apalagi usianya juga sudah tidak muda lagi. Namun keinginannya untuk membahagiakan anak-anaknya membuat dirinya mengikuti tes PPPK pada 2021 lalu, dan akhirnya lolos.

“Saat selesai tes saya lihat dapat skor tinggi di atas passing grade, kata teman-teman itu lolos, tapi saya belum yakin sampai dapat pengumuman,” kata Enong kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Cerita Ki Hajar, Mengabdi 52 Tahun Sebagai Guru Honorer di Tapal Batas Bandung Barat dengan Upah Minim

Keraguan Enong akhirnya terjawab lunas pada Desember 2021 lalu saat pengumuman hasil seleksi PPPK. Namanya muncul di daftar yang lolos. Dia hampir pingsan saat membacanya.

“Betul-betul tidak percaya, benarkah ini? sepanjang perjalanan pulang saya melamun, berkali-kali meyakinkan diri sendiri jika saya sungguh lolos,” cerita dia.

21 Tahun Jadi Guru Honorer

Enong saat ini mengajar di SDN 2 Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dia mulai mengajar di sana pada tahun 2007 lalu. Sebelum itu Enong jadi guru honor di taman kanak-kanak sejak 2001.

“Jadi sudah sekitar 21 tahun jadi guru honorer,” kata dia.

Alasan yang membuat dia bertahan hingga 21 tahun jadi guru honorer adalah karena kecintaan dengan anak-anak. Walaun berbagai perih dia lalui selama itu.

Kata Enong, gaji dari guru honorer yang diterima jauh dari kata cukup. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dia berjualan baju keliling kampung serta makanan ringan.

“Gaji honor turun tiga bulan sekali. Jadi untuk kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak, nyari tambahan dari luar,” kata dia.

Enong mengaku menjalani profesi sebagai guru honorer dengan ikhlas. Jika tidak begitu, kata dia, tidak bakal betah, apalagi hingga bertahan 21 tahun.

Sambil terus mengajar, Enong kerap mengikuti tes CPNS maupun PPPK hingga akhirnya lolos.

Di Kabupaten Lebak sendiri, ada 1.585 CPNS dan (PPPK) yang menerima Surat Keputusan (SK). Adapun rinciannya, tenaga CPNS sebanyak 192 orang, PPPK non guru sebanyak 39 orang dan PPPK guru 1.354 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com