Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Merebak di Lereng Gunung Merbabu, Dokter Ini Bagikan Ramuan Herbal Gratis untuk Sapi

Kompas.com - 03/06/2022, 14:51 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak, semakin mengganas. Hampir di semua daerah ditemukan penyakit tersebut, tak terkecuali di Kabupaten Semarang.

Kondisi hewan yang terkena PMK, terutama sapi, sangat mengenaskan. Mulut menjadi bernanah karena sariawan dan kuku kaki juga terluka. Akibatnya, hewan enggan makan dan kesulitan berdiri. 

Wabah PMK pun juga menyebar ke kawasan lereng Gunung Merbabu yang merupakan sentra sapi Kabupaten Semarang.

Dokter hewan Mukhlas Yasi Alamsyah yang melakukan pendampingan di Kecamatan Getasan, mengungkapkan setidaknya wabah PMK telah menyerang 10-15 sapi setiap hari.

"Ini memang cepat menyebar. Namun seperti diremehkan karena tidak menular ke manusia dan angka kematiannya terhitung rendah," ujarnya saat ditemui di Dusun Blongoran Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Cara Peternak Kuningan Atasi PMK, Beri Ramuan Jamu Tradisional Cuka Lebu

Sejak wabah merebak, dia mengatakan telah menangani sekitar 130-an sapi milik 30 peternak yang ada di 12 dusun. Dia juga memberikan ramuan herbal bagi sapi-sapi yang ada.

"Selain perawatan medis, kami juga memberikan ramuan herbal serta pendampingan untuk membangkitkan mental peternak," ungkap Mukhlas.

Dia menegaskan bahwa ramuan herbal yang diraciknya bukan untuk mencegah PMK. Tapi mengembalikan metabolisme tubuh hewan agar kembali normal. Dengan begitu imunitas menguat dan hewan kembali sehat.

Masyarakat yang membutuhkan ramuan tersebut juga tak ditarik biaya.

"Ini semua gratis, silakan dimanfaatkan yang penting ternak sehat dan tidak terserang penyakit. Apalagi PMK ini kan sebelumnya tidak diketahui dan hewan membutuhkan perawatan ekstra, bahkan untuk makan saja harus disuapi," kata Mukhlas.

Mukhlas menyampaikan bahan yang digunakan pun mudah didapat. Menurutnya ramuan tersebut aplikatif, parktis dan disukai oleh sapi. 

Dia mengaku sudah membuat ramuan herbal itu sejak tahun 2000. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat ramuan tersebut adalah gula tetes untuk mengembalikan enerji hewan.

Lalu daun salam untuk mengatasi radang di kaki dan mulut. Kemudian daun rambutan untuk menurunkan panas, serta daun andong dan kunyit.

"Bahan dicampur dengan air tanah diberi juga bakteri laktobacilus, kemudian dicampur ragi dan didiamkan selama tiga sampai empat hari," jelasnya.

Dosis pemberian untuk sapi sebanyak setengah gelas, diminumkan pagi dan sore.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com