Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paguyuban Pedagang Daging Sapi Mogok, Pedagang Daging Pasar Bantul Libur Jualan

Kompas.com - 02/06/2022, 21:13 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mogoknya Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS) Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, membuat pedagang daging sapi libur berjualan di Pasar Bantul.

Kepala Bidang Sarana Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul Arum Bidayati mengatakan, tidak adanya pedagang yang berjualan daging sapi di Pasar Bantul.

Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali, karena kemungkinan menunggu penyembelihan lagi. 

Baca juga: Paguyuban Pedagang Daging Sapi Segoroyoso Mogok, Ini Kata Sultan HB X

"Libur karena tidak ada barang (daging sapi) dari Segoroyoso." kata Arum kepada wartawan di Bantul Kamis (2/6/2022).

Seorang pedagang daging kambing muda di Pasar Bantul, Weni (50) mengatakan, pedagang daging sapi tidak berjualan sejak kemarin, Rabu (1/6/2022).

"Terhitung sejak kemarin Rabu (1/6/2022) dan Sabtu (4/6/2022) Insya Allah mulai jualan lagi. Jadi libur 3 hari," kata Weni

Dikatakannya penyebab penjual daging karena PPDS tidak beroperasi sementara. Dirinya masih berjualan karena pasokan hewan masih ada.

"Kalau saya kan jualan kambing muda yang sehat-sehat. Kalau kambing tidak ada masalah dan mudah-mudahan tidak ada," kata dia.

Sebelumnya, penutupan sementara beberapa pasar hewan di DIY dan Jawa Tengah karena temuan hewan ternak bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat PPDS Segoroyoso mogok menyembelih sapi.

Baca juga: Terus Bertambah, 36 Ekor Hewan Ternak Sapi di Kota Bekasi Terpapar PMK

"Kita sudah buat surat edaran untuk tidak melakukan penyembelihan dan perdagangan daging sapi terhitung mulai Selasa (31/5/2022) malam hingga Jumat (3/6/2022). Suratnya sudah kita edarkan Senin (30/5/2022) malam," kata Ketua PPDS Segoroyoso Rejo Mulyo saat dihubungi wartawan, Selasa (31/5/2022).

Penutupan tersebut menyebabkan pasokan sapi untuk disembelih sangat minim bahkan tidak ada.

Para pedagang mengandalkan pasokan sapi dari pasar hewan seperti Siyono Harjo dan Munggi, Gunungkidul; pasar hewan Prambanan di Sleman dan pasar hewan di Muntilan, Jawa Tengah.

"Sehari memotong 52 ekor sapi dan jumlah tidak mungkin mampu dipasok oleh pasar hewan yang saat ini masih buka karena pasar hewan yang skalanya kecil," kata Rejo.

Baca juga: Kasus PMK Melonjak, Pemkab Tuban Tutup 3 Pasar Hewan Selama 14 Hari

"Jika harga sapi tinggi, kami masih bisa motong. Namun kalau tidak ada sapi yang dipotong, trus mau motong apa?," ucap Rejo. Bahkan aksi mogok akan berlanjut jika pasar hewan tak segera dibuka.

"Kami hanya berharap pasar kembali dibuka. Dan jika belum dibuka kami tetap lanjutkan mogok," lanjutnya.

Rejo mengatakan, para pedagang daging di pasar tradisional dipastikan tidak akan buka jika tidak ada pasokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com