Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Warga Brebes Naiki Travel Gelap Ternyata Komplotan Begal, Begini Kisahnya...

Kompas.com - 14/05/2022, 11:23 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Pengalaman buruk dialami Riyanto (37) warga Desa Pasarbatang, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang menjadi korban komplotan begal yang menyamar menjadi sopir dan penumpang travel gelap saat hendak merantau ke Jakarta.

Kejadian tersebut dialami Riyanto pada Kamis (12/5/2022) lalu. Saat itu, Riyanto yang mulutnya dilakban bahkan harus diikat di sebuah pohon di wilayah Waled, Cirebon, Jawa Barat, dan ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku begal setelah membawa kabur barang berharganya.

Riyanto menceritakan, awalnya dirinya hendak berangkat ke Jakarta menggunakan bus di salah satu garasi yang ada di wilayah Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Cerita 2 Prajurit TNI Ringkus Begal di Jaksel: Sempat Dilempar Batako Besar dan Beri Perlawanan Sengit

Karena bus sudah penuh dan ia tak kebagian tiket, datang seseorang yang menawarkan travel tujuan Jakarta. Karena harga yang murah, Riyanto lantas memutuskan untuk menumpang travel tersebut.

"Akhirnya saya ikut numpang travel tersebut. Selain harga murah, juga karena saat itu ada beberapa penumpang juga di dalam mobil tersebut," kata Riyanto kepada wartawan di kediamannya di Desa Pasarbatang, Jumat (13/5/2022).

Riyanto mengaku awalnya tidak menaruh curiga terhadap pengemudi, dan 3 orang penumpang di dalam travel. Baru setelah melewati Exit Tol Kanci di Pantura, dirinya dipepet oleh penumpang yang duduk di belakangnya.

Ia mengaku ditodong dengan senjata tajam dan beberapa kali mendapat pukulan. "Saya kemudian disekap. Tangan, kaki dan mulut saya diikat pakai lakban warna coklat," kata Riyanto.

Riyanto kemudian diajak berkeliling. Saat itu, para pelaku mengambil paksa handphone dan uang tunai sekitar Rp 650.000.

Selain dianiaya, ia juga mendapatkan ancaman dari para pelaku. Di dalam mobil, Riyanto mendengar percakapan para pelaku yang mengatakan kalau bisa dirinya dibunuh sekalian.

Riyanto pun mengaku ketakutan luar biasa meski berusaha tetap tenang. "Di sampingnya juga ada yang bilang mutilasi, begitu. Setelah saya dibuang, saya mendengar pelaku ada yang bilang langsung ke Bandung," katanya.

Riyanto akhirnya diturunkan di wilayah Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain mulut dibungkam, dirinya juga diikat ke sebuah pohon sebelum akhirnya para pelaku kabur.

Riyanto kemudian ditemukan warga sekitar dan diantar ke kantor polisi terdekat. Sebelum akhirnya ia kembali ke rumahnya di Brebes dan mengurungkan niatnya sementara merantau ke Jakarta. Video penemuan Riyanto oleh warga bahkan sempat viral di media sosial.

Riyanto berharap, polisi bisa segera menangkap para pelaku. Sehingga pengalaman buruk yang menimpanya tidak terjadi ke orang lain. "Harapannya ya semoga para pelaku cepat terungkap. Dan para pelaku agar mendapatkan hukuman yang pantas," pungkas Riyanto.

Baca juga: Kernet Pengangkut Tabung Elpiji Jadi Korban Begal di Cilincing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com