Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ormas WNA Beroperasi di Sulut, Kepala Kesbangpol: Prosedurnya Mereka Harus Melapor

Kompas.com - 27/04/2022, 13:00 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat, ada enam organisasi masyarakat (ormas) warga negara asing (WNA) beroperasi di daerah itu.

Sudah beroperasi di Sulut, ternyata ormas-ormas ini belum melapor di daerah khususnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.

Sebagian besar ormas WNA ini masih beroperasi dan ada yang sudah tidak beraktivitas di Sulut. Keenam ormas asing itu berasal dari Jerman, Belanda dan Amerika Serikat.

Baca juga: Oknum Ormas Disebut Minta THR kepada Pedagang di Depok, Polisi Akan Tindak Tegas

Dari Jerman di antaranya Konrad Adenauer Stiftung e V, Friedrich Naumann Fondation (FNF), dan Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA).

Lalu, dari Belanda yakni Netherlands Leprosy Relief (NLR). Sedangkan dari Amerika Serikat yaitu The Clinton Health Access Innitiative (CHAI).

"Ormas WNA ini ada izin tapi belum melapor. Prosedurnya mereka harus melapor di Pemprov Sulut maupun pemerintah kabupaten dan kota," kata Kepala Badan Kesbangpol Sulut, Fery Sangian, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Fery mengatakan, ormas-ormas tersebut ada izin dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.

Tujuan para ormas ini adalah melakukan pendampingan, mereka ada kerja sama dengan pemerintah pusat. Di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Harusnya mereka (pemerintah pusat) yang sarankan ketika mereka (ormas asing) melakukan operaisonal di daerah mana saja mereka harus ikuti aturan dan prosedur. Melapor di daerah," ujarnya.

Baca juga: Polisi Imbau Perusahaan Lapor Jika Dipaksa Beri THR ke Ormas Jelang Lebaran

"Sehingga aktivitas para ormas WNA ini bisa diketahui oleh pemerintah di daerah," tambahnya.

Fery menyebut, para ormas WNA ini sampai sekarang belum melapor. "Tapi ada yang sudah closing dan ada yang masih operasional," sebutnya.

Dikatakannya, pihaknya sudah mendatangi salah satu ormas WNA.

"Salah satunya di Bitung. Kita sudah datangi sekretariatnya. Ormas ini aktivitasnya melakukan pendampingan masyarakat pesisir," katanya.

Fery mengaku, pihaknya proaktif mendatangi ormas WNA yang beroperasi di Sulut. "Juga berkoordinasi dengan instansi-instansi yang mereka lakukan izin pendampingan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com