KOMPAS.com - Video seorang pria berseragam pegawai negeri sipil (PNS) menghentikan ambunlans di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial.
Saat menghentikan ambulans, pria tersebut mengaku sebagai polisi. Pria itu lantas bertanya kepada sopir apakah benar ambulans itu sedang membawa pasien.
Setelah mengetahui ambulans membawa pasien, pria itu pergi meninggalkan mobil yang ia parkir di sebuah mini market.
Berita lainnya, seorang oknum polisi Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri ditembak oleh tim Reserse Mobile (Resmob) Polresta Solo.
Pelaku, Bripda PS, dan empat rekannya awalnya memeras warga yang check in di sebuah hotel melati.
Ternyata, ulah PS ini bukanlah yang pertama. Dia pernah beberapa kali menjalani sidang kode etik.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (23/4/2022).
Sopir ambulans, Irfan (40), menceritakan detik-detik dirinya diadang seorang PNS Polres Sukabumi pada Rabu (20/4/2022).
Irfan mengatakan, saat sedang melintasi kemacetan, pria tersebut mendekati ambulans dan memukul bagian depan mobil.
Ketika pria itu bertanya soal pasien, Irfan membenarkan bahwa dirinya sedang membawa seorang pasien yang masih berusia bayi.
"Saya bawa pasien bayi dari RSUD Jampangkulon yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin, tiba-tiba di Cikembar dihentikan pria mengaku polisi," ujarnya, Kamis (21/4/2022).
Usai mengetahui ambulans membawa pasien, si pria lantas meninggalkan ambulans dan menuju mobil yang ia parkir di depan mini market.
Baca selengkapnya: Duduk Perkara Pengadangan Ambulans Bawa Pasien di Sukabumi, Pelaku PNS Polres yang Mengaku Polisi
Bripda PS, anggota Polres Wonogiri yang ditembak tim Resmob Polresta Solo gara-gara terlibat pemerasan, ternyata pernah beberapa kali disidang kode etik.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol M Iqbal Alqudussy.
Sebelumnya, Bripda PS ini pernah melakukan tindakan tercela ke pacarnya.
"Pernah menganiaya pacarnya," ucapnya saat rilis kasus pemerasan di Polda Jateng, Kamis (21/4/2022).
PS juga pernah membuat keonaran yang menyebakan dua perguruan beladiri bentrok. Selain itu, dia pernah membubarkan latihan penguruan beladiri dengan pistol.
Baca selengkapnya: Oknum Polisi yang Ditembak karena Peras Warga Saat Check In Ternyata Sudah Beberapa Kali Menjalani Sidang Kode Etik