Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] PNS Polres Adang Ambulans | Oknum Polisi Peras Warga yang “Check In” di Hotel

Kompas.com - 24/04/2022, 06:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Video seorang pria berseragam pegawai negeri sipil (PNS) menghentikan ambunlans di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial.

Saat menghentikan ambulans, pria tersebut mengaku sebagai polisi. Pria itu lantas bertanya kepada sopir apakah benar ambulans itu sedang membawa pasien.

Setelah mengetahui ambulans membawa pasien, pria itu pergi meninggalkan mobil yang ia parkir di sebuah mini market.

Berita lainnya, seorang oknum polisi Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri ditembak oleh tim Reserse Mobile (Resmob) Polresta Solo.

Pelaku, Bripda PS, dan empat rekannya awalnya memeras warga yang check in di sebuah hotel melati.

Ternyata, ulah PS ini bukanlah yang pertama. Dia pernah beberapa kali menjalani sidang kode etik.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (23/4/2022).

1. Pengakuan sopir ambulans saat diadang PNS Polres Sukabumi

Seorang pria menghampiri mobil ambulance di Jalan Raya Sukabumi-Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022).TANGKAPAN LAYAR DARI VIDEO Seorang pria menghampiri mobil ambulance di Jalan Raya Sukabumi-Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022).

Sopir ambulans, Irfan (40), menceritakan detik-detik dirinya diadang seorang PNS Polres Sukabumi pada Rabu (20/4/2022).

Irfan mengatakan, saat sedang melintasi kemacetan, pria tersebut mendekati ambulans dan memukul bagian depan mobil.

Ketika pria itu bertanya soal pasien, Irfan membenarkan bahwa dirinya sedang membawa seorang pasien yang masih berusia bayi.

"Saya bawa pasien bayi dari RSUD Jampangkulon yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin, tiba-tiba di Cikembar dihentikan pria mengaku polisi," ujarnya, Kamis (21/4/2022).

Usai mengetahui ambulans membawa pasien, si pria lantas meninggalkan ambulans dan menuju mobil yang ia parkir di depan mini market.

Baca selengkapnya: Duduk Perkara Pengadangan Ambulans Bawa Pasien di Sukabumi, Pelaku PNS Polres yang Mengaku Polisi

2. Polisi yang ditembak gara-gara peras warga check in, ternyata pernah disidang kode etik

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.COM/KOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Bripda PS, anggota Polres Wonogiri yang ditembak tim Resmob Polresta Solo gara-gara terlibat pemerasan, ternyata pernah beberapa kali disidang kode etik.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol M Iqbal Alqudussy.

Sebelumnya, Bripda PS ini pernah melakukan tindakan tercela ke pacarnya.

"Pernah menganiaya pacarnya," ucapnya saat rilis kasus pemerasan di Polda Jateng, Kamis (21/4/2022).

PS juga pernah membuat keonaran yang menyebakan dua perguruan beladiri bentrok. Selain itu, dia pernah membubarkan latihan penguruan beladiri dengan pistol.

Baca selengkapnya: Oknum Polisi yang Ditembak karena Peras Warga Saat Check In Ternyata Sudah Beberapa Kali Menjalani Sidang Kode Etik

 

3. Temuan uang Rp 3,7 miliar di exit Tol Mojokerto

Salah satu mobil tempat penemuan uang Rp. 5 Miliar, diamankan petugas di Mapolres Kota Mojokerto, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Salah satu mobil tempat penemuan uang Rp. 5 Miliar, diamankan petugas di Mapolres Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Uang sejumlah Rp 3,7 miliar ditemukan di Exit Tol Mojokerto, Jawa Timur (Jatim). Polresta Mojokerto menemukan uang itu di dua mobil.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kota Mojokerto AKP Rizki Santoso menjelaskan, awalnya petugas mengira uang itu palsu.

Namun, ketika diperiksa, uang itu ternyata asli dan baru dicetak.

Penemuan uang miliaran itu diketahui usai tim patroli yang bertugas di dekat pintu Tol Gedek, Mojokerto, mencurigai keberadaan dua mobil yang berhenti di tempat gelap.

“Itu sekitar pukul 01.00 WIB (dini hari). Petugas melihat ada sejumlah orang tengah mengangkat plastik putih, setelah dicek ternyata uang,” ungkapnya, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Mengusut Temuan Uang Rp 3,7 M di Exit Tol Mojokerto, Diduga Akan Dijual ke Jasa Penukaran Uang Baru

4. Operasi kembar siam anak prajurit TNI AD

Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara berhasil memisahkan anak kembar siam bernama Joana dan Jovalin, Kamis (21/4/2022).Dispenad Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara berhasil memisahkan anak kembar siam bernama Joana dan Jovalin, Kamis (21/4/2022).

Anak kembar siam yang merupakan putri seorang prajurit TNI AD di Komando Distrik Militer (Kodim) Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), berhasil dipisah.

Operasi pemisahan anak kembar siam itu pada Kamis (21/4/2022). Operasi melibatkan 67 tenaga medis dan diadakan selama sembilan jam.

Direktur Utama RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado dr Jimmy Panelewen menjelaskan, ini merupakan operasi pemisahan anak kembar siam pertama yang ditangani RSUP Kandou.

Sebelumnya, setiap kasus kembar siam selalu dikirim ke Jakarta.

"Jadi itu (operasi) semua secara mandiri dikerjakan RSUP Kandou. Sampai saat ini ada laporan dua anak itu semakin aktif, sudah minum susu. Memang begitu habis operasi dua anak itu sudah minum susu dan sekarang minum susunya semakin banyak dan makin aktif," paparnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Libatkan 67 Tenaga Medis, Anak Kembar Siam Prajurit TNI AD di Manado Berhasil Dipisahkan Usai Operasi 9 Jam

5. Ojol yang kehilangan uang Rp 65 juta diremehkan saat melapor ke polisi

Driver ojek online di Semarang, Jawa Tengah, yang jadi korban penipuan. Akibatnya, uang puluhan juta rupiah miliknya raib.TRIBUN JATENG Driver ojek online di Semarang, Jawa Tengah, yang jadi korban penipuan. Akibatnya, uang puluhan juta rupiah miliknya raib.

Seorang driver ojek online (ojol), Irwanuari Kiswanto, yang merupakan warga Kota Semarang, Jateng, kehilangan uang Rp 65 juta usai dikirimi link oleh nomor asing.

Irwan lantas melaporkan kehilangannya ke kantor polisi. Namun, saat di kantor polisi, petugas diduga bertanya kepadanya, "Kenapa uangnya banyak?"

Menanggapi kabar yang beredar, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Donny Sardo Lumbatoruan menuturkan bahwa hal itu hanya salah pemberitaan.

"Kalau masalah itu sebenarnya salah pemberitaan saja, mungkin saat ditanya uang sebanyak itu bisa hilang seketika," terangnya, Sabtu.

Donny menyampaikan, bahasa tersebut hanya dipolitisasi. Apa yang dikatakan oleh petugas itu, sambungnya, bukanlah merendahkan ojol.

"Maksudnya bukan seperti itu. Seolah-olah saat bertanya dianggap kok punya uang banyak. Bukan begitu padahal maksudnya,” sebutnya.

Baca selengkapnya: Viral Driver Ojol di Semarang Diremehkan Polisi Saat Lapor Kehilangan Uang, Ini Penjelasan Polisi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Rachmawati, Candra Setia Budi, Priska Sari Pratiwi, Ardi Priyatno Utomo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com