SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa hari yang lalu, ramai diperbincangkan soal pertanyaan polisi kepada ojek online (ojol) yang diduga menjadi korban penipuan belanja online.
Ojol tersebut bernama Irwanuari Kiswanto warga Kota Semarang, Jawa Tengah. Dia kehilangan Rp 65 juta dari kasus penipuan tersebut.
Saat melaporkan kasusnya ke polisi, dia mengaku malah ditanya "kenapa uangnya banyak" oleh petugas kepolisian yang memeriksa laporannya.
Pertanyaan tersebut akhirnya ramai diperbincangkan dan menjadi perdebatan di media sosial.
Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, Donny Sardo Lumbatoruan mengatakan, jika hal itu hanya salah pemberitaan.
"Kalau masalah itu sebenarnya salah pemberitaan saja, mungkin saat ditanya uang sebanyak itu bisa hilang seketika," jelasnya, Sabtu (23/4/2022).
Menurutnya, bahasa tersebut hanya dipolitisasi. Untuk itu, dia meyakini jika apa yang dikatakan oleh petugas saat itu bukan merendahkan ojol.
"Maksudnya bukan seperti itu. Seolah-olah saat bertanya dianggap kok punya uang banyak. Bukan begitu padahal maksudnya.
Dia menambahkan, saat ini ojol yang bersangkutan hanya memohon surat keterangan pemblokiran nomor rekening dan belum membuat pengaduan.
"Dengan adanya dasar itu kami tetap melakukan penyelidikan,"paparnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.