Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Amin Hambali, Mahasiswa Difabel Netra yang Bermimpi Jadi Penulis

Kompas.com - 19/04/2022, 22:25 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Muhammad Amin Hambali tak mau larut dalam keterbatasan pengelihatan yang dia miliki.

Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo Semarang itu bertekad untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang penulis.

Hal tersebut Amin, sapaan akrabnya, buktikan dengan aktif berorganisasi di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) MISSI, dan mengikuti beberapa perlombaan.

Baca juga: Penulis Novel Dilan, Pidi Baiq Sempat Kena Serangan Jantung, Begini Kondisinya Sekarang

Bahkan pada awal tahun 2022 ini, dirinya berhasil mendapat juara dalam nominasi cerita pendek (cerpen) paling menyentuh.

Dalam cerpen berjudul "Buah Manis" itu, Amin kisahkan seorang difabel yang berjuang melawan diskriminasi dan stigma negatif masyarakat sekitar.

Dia merangkum kisahnya dan kawan-kawan difabel netra lainnya dalam memperjuangkan hak-hak kehidupan.

"Sudah pernah buat 5-6 cerpen selama berproses di LPM. Tapi baru ini yang dilombakan, Alhamdulillah bisa dapat juara," tutur Amin kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Harus melewati proses yang panjang untuk sampai di titik ini. Pria yang mengidolakan Singgih Hadi Mintardja (SH Mintardja) itu mengaku, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia sudah sering menulis.

Hebatnya, saat ini Amin sudah memiliki sebuah draft novel yang ingin dia terbitkan suatu saat nanti.

Baca juga: Penulis Webtoon Yaongyi Sebut Jang Won Young IVE dan Sullyoon NMIXX Tengah Jadi Inspirasinya

"Tapi saya kurang bisa mengoperasikan komputer, kalau melihat layar terus juga matanya tidak kuat," jelas Amin.

Tidak tinggal diam, demi tetap berkarya, Amin memanfaatkan notes handphone miliknya untuk menuangkan ide cemerlangnya.

Sering mendapat diskriminasi

Duduk bersantai dengan memegang tongkat jalan lipat di tangannya, Amin bercerita banyak tentang lika-liku perjalanannya memperjuangkan kehidupan yang ia inginkan.

Sejak bersekolah di bangku Taman Kanak-kanak (TK), Amin kerap mendapat stigma negatif, bully-an, bahkan sering dikucilkan oleh kawan-kawan sebayanya.

Tak hanya itu, Amin juga merasa tidak didukung oleh lingkungan terdekatnya, serta sering mendapat diskriminasi.

Baca juga: Penulis Drama GRID Ungkap Fakta Menarik dan Pujian untuk Para Pemain

Hal-hal itulah yang membuat Amin belum sepenuhnya dapat menerima diri menjadi seorang difabel dalam keterbatasan pengelihatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com