MAUMERE, KOMPAS.com - Kepala Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Markus Muksim mengungkapkan, menggotong jenazah hingga berkilo-kilometer bukan hal baru yang dilakukan oleh warganya.
Hal itu diungkapkan Markus menanggapi video yang memperlihatkan sejumlah warganya sedang menggotong peti jenazah almarhumah Elisabet Wewe menuju kampung halamannya Dusun Klatang Kajowain sejauh 7 kilometer.
"Kejadian seperti ini sudah berulang-ulang di desa kami," ujar Markus saat dihubungi, Selasa malam.
Baca juga: Viral, Video Warga di Sikka Gotong Peti Jenazah Sejauh 7 Kilometer
Menurut Markus, peristiwa serupa pernah terjadi saat ada seorang ibu yang hendak melahirkan.
Bahkan, mereka kesulitan mencari kendaraan roda empat untuk mengatar ibu hamil dari desa menuju fasilitas kesehatan.
"Kami harus bersusah payah untuk mencari kendaraan dump truck agar bisa menyelamatkan warga saat melahirkan ataupun sakit. Kalau tidak ada, terpaksa digotong," katanya.
Baca juga: Percepat Capaian Vaksinasi, Polres Sikka Buka Layanan Vaksin di Malam Hari Selama Ramadhan
Terkait ruas jalan yang dilalui warga dalam video tersebut, kata dia, merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten Sikka.
Sejak tahun 2018, pihaknya sudah mengusulkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) untuk memperbaiki ruas tersebut.
"Bahkan tahun ini kita tetap mengusulkan, tetapi menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) usulan tersebut tidak masuk dalam sistem perencanaan," terangnya.
Meski demikian, ia berharap Pemkab Sikka bisa memprioritaskan anggaran melalui pinjaman daerah untuk membangun ruas jalan di desa itu.
Baca juga: Penjelasan Polisi soal Jenazah Korban Laka Lantas di Sikka Ditandu Sejauh 7 Kilometer
Sebelumnya video warga menggotong peti jenazah sejauh 7 kilometer di Sikka viral di media sosial.
Jenazahnya sempat diantar menuju kampung halaman menggunakan mobil ambulans milik Puskesmas.
Namun saat melintas jalanan yang rusak, ada mobil yang terperosok sehingga warga dan keluarga memilih untuk menandu jenazah sejauh 7 kilometer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.