Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kebun Dijadikan Kampus, 12.000 Pekerja PTPN IX Mogok Kerja

Kompas.com - 13/04/2022, 13:01 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sekitar 12.000 karyawan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Divisi Tanaman Tahunan yang tergabung dalam organisasi Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSP-BUN IX ) melakukan aksi mogok kerja mulai Rabu (13/4/2022).

PTPN IX membawahi 15 unit kebun se-Jawa Tengah.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara IX (FSP Bun IX) Susmono menegaskan aksi mogok kerja tersebut dilakukan karena mereka menolak pembangunan kampus Politeknik Marinir Negeri Indonesia (Polimarin) di Kebun Ngobo, Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

"Mogok kerja tidak hanya dilakukan karyawan Kebun Ngobo, tapi seluruh karyawan di PTPN IX," jelasnya saat dihubungi, Rabu.

Baca juga: Tolak Aturan Truk ODOL, Ratusan Sopir Truk Mogok Kerja di Lumajang

Susmono menyampaikan mogok kerja tersebut sebagai aksi lanjutan setelah melakukan unjuk rasa.

"Kami menolak penjualan aset produktif di Kebun Ngobo ke Politeknik Maritim Negeri," tegasnya.

Penolakan tersebut karena merasakan adanya kejanggalan dalam proses penjualan aset perusahaan.

"Selain itu, ada dampak yang dialami pekerja berupa kehilangan pekerjaan setelah ribuan hektar areal produktif di Kebun Siluwok Kabupaten Batang dibabat habis untuk Kawasan Industri Terpadu Batang yang juga masih menyisakan masalah ketenagakerjaan," kata Susmono.

Baca juga: Imbas Banyak Sopir Truk Mogok Kerja, Harga Cabai di Semarang Naik

Susmono menyampaikan, selain menolak pembangunan kampus Polimarin di Kebun Ngobo, FSP Bun IX juga menuntut kepada Pemegang Saham untuk mengganti Board of Manajemen (Direktur) PTPN IX.

"Kami menilai arogan dan tidak peka terhadap suasana kebatinan yang sedang diperjuangkan, juga tidak menjunjung prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Kami segel semua ruangan Board of Manajement sebagai bentuk kekecewaan kami atas kinerja mereka," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com