KOMPAS.com - Sebanyak 18 penambang emas asal Nusa Tenggara Barat (NTT) tewas dalam kecelakaan truk di kawasan Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4/2022), pukul 03.00 Wit.
Adapun truk yang membawa 29 penumpang diduga mengalami rem blong.
Baca juga: Truk Tabrak Tebing di Pegunungan Arfak, 16 Orang Tewas
"Dugaan awal karena rem blong, masih kita dalami lagi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kakrosono, Rabu.
Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom mengatakan, rem truk tidak berfungsi saat truk melintas di tanjakan Minyambouw.
Truk tak terkendali hingga menghantam tebing.
"Setelah menghantam tebing, terseret hingga 6 meter," kata Parisian.
Seluruh korban telah dibawa ke RSUD Manokwari.
"Mereka yang kritis saat ini dirawat di rumah sakit pratama di Distrik Warmare," kata Kapolres.
Diketahui bahwa para penumpang truk merupakan penambang emas ilegal di kawasan Minyambouw.
Bos tambang atau pihak yang mempekerjakan para penambang telah mengakui dan akan bertanggung jawab terhadap para korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.