Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Nelayan di Balikpapan: Kapal Kami Ini Kecil, Tolong Diperhatikan

Kompas.com - 08/04/2022, 12:57 WIB
Ahmad Riyadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kebijakan Tangkapan Ikan Terukur versi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menuai pro kontra.

Meski kebijakan ini masih dalam tahap penggodokan, para nelayan sudah mulai mengkritisi.

Sebab, disebut-sebut, kebijakan ini akan berdampak pada nelayan kecil.

Di Balikpapan, nelayan hanya mengandalkan kapal berukuran kecil untuk menangkap ikan.

Tentu hasil tangkapan pun sangat terbatas dibandingkan kapal berukuran besar.

Baca juga: Cerita Nelayan Kendal, Hidup Pas-pasan, Bahkan untuk Makan Kurang

 

Belum lagi kendala cuaca yang tak menentu membuat para nelayan memilih untuk tidak melaut. 

Seperti yang dialami Rahman, salah seorang nelayan di Manggar ini beberapa hari terakhir tidak melaut dikarenakan gelombang tinggi.

Sudah pasti Rahman tidak dapat mengais rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Ya kalau enggak melaut, ya nganggur di rumah, kadang ya perbaikin kapal atau enggak ya ngopi sama teman-teman. Mau ngapain lagi sudah, melaut itu harapan kami," kata pria yang akrab disapa Emang itu, Kamis (7/4/2022).

Kebijakan Tangkapan Ikan Terukur semakin membuat nelayan gelisah.

Meski belum terealisasi, namun nelayan di Balikpapan khawatir ikan tangkapannya ikut berkurang.

Jika kebijakan tersebut disetujui, kapal berukuran besar dan memiliki alat tangkap lebih canggih akan berdampak pada nelayan kecil.

"Memang sempat dengar soal itu, yakni kapal diatas dua GT (Gross Tonnage) bisa ke tengah laut atau lebih dari 12 mil, sementara kami ini enggak bisa ke sana. Kapal kami ini kecil, tolong diperhatikan lagi," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com