BREBES, KOMPAS.com - Pria bernama Slamet Iskandar Syah (SIS) warga Kecamatan Songgom, Brebes, ditangkap anggota Koramil 17 Songgom Kodim 0713 Brebes, pada Selasa (22/3/2022).
Ia ditangkap lantaran mengaku menjadi anggota TNI AD dari kesatuan Kopassus dan ajudan Panglima TNI, dan diduga melakukan penipuan dengan modus menjanjikan korbannya bisa lolos menjadi anggota TNI.
Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Songgom Kapten Infanteri Sutarno mengatakan, awal penangkapan, saat Babinsa setempat menerima laporan dari kepala dusun setempat bahwa ada anggota TNI yang berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri, meminta izin akan melangsungkan pernikahan secara militer di sebuah hotel di Brebes.
“Mendapatkan laporan itu, Babinsa dan anggota unit Intel Kodim Brebes wilayah Kecamatan Songgom, langsung melakukan penyelidikan awal untuk meyakinkan informasi tersebut,” kata Sutarno, dalam keterangannya, pada Selasa.
Baca juga: Begini Kondisi 2 Bocah asal Brebes yang Dianiaya Ibu Kandungnya hingga Luka-luka
Danramil mengatakan, setelah diadakan penyelidikan, ditemukan adanya kejanggalan pada surat undangan pernikahan yang mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya.
"Kemudian, akhirnya SIS bersama calon istrinya yang sedang hamil, SD, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dibawa ke Kodim untuk dilakukan pendalaman. Dari penyelidikan awal, sesuai KTP bahwa TNI gadungan ini merupakan warga Desa Songgom Lor, Brebes," kata Sutarno.
Pasi Intel Kodim 0713 Kapten Infanteri Suyatno mengatakan, saat diinterogasi, pria tersebut tidak dapat menunjukan identitas sebagai anggota TNI.
Selanjutnya dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan yang bersangkutan akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah tentara gadungan.
Dalam proses BAP, seorang pria berinisial DS mengaku guru spiritual dari SIS juga dihadirkan untuk dimintai keterangan.
“SIS akhirnya mengakui bahwa ia tentara gadungan yang berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI),” kata Suyatno dalam keterangannya, Selasa.
Suyatno mengungkapkan, pria tersebut sebelumnya mengaku bekerja sebagai sekuriti sebuah di bank di Matraman, Jakarta.