Sedangkan SD mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun.
Namun, setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun tidak mengenalnya.
“SIS bersama SD (calon istri SIS) dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti,” kata dia.
Adapun barang bukti yang ikut diserahkan ke Subdenpom Brebes, di antaranya 1 stel pakaian PDL TNI yang dibeli di Pasar Senin, Jakarta, dan baret Kopassus.
Kemudian, foto yang bersangkutan dengan pakaian dinas TNI, foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, Brebes.
Baca juga: Permohonan Rania Warga Sekitar IKN ke Jokowi: Tanah, Tempat Tinggal Kami, Harap Diganti Rugi
Tercantum dalam KTP dengan pekerjaan swasta. Kemudian, daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat sindikat yang bersangkutan, serta sejumlah barang bukti lainnya.
"Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel SIS untuk mencari informasi terkait jaringan sindikatnya itu," ungkap dia.
Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, SIS dan kawan-kawan akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes dengan laporan penipuan, di mana salah satu korbannya yaitu N.
"Korbannya yaitu anggota Yonif 407/PK dengan kerugian uang Rp 155 juta. SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.