BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami penyebab kebocoran gas di sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, hingga saat ini ada tiga pekerja yang menjadi korban kebocoran gas PLTP belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam perawatan.
"Korban masih di rumah sakit, belum bisa dimintai keterangan," kata Hendri melalui pesan singkat, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Kebocoran Gas di PLTP Dieng yang Menewaskan 1 Orang Diinvestigasi
Pihaknya juga masih menunggu investigasi yang akan dilakukan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"EBTKE mau investigasi, ESDM Jateng juga. Mereka ahlinya semua," ujar Hendri.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan, hingga hari ini masih ada tiga pekerja yang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Masih ada tiga orang yang masih mendapatkan perawatan di RSUD," jelas dia.
Baca juga: Korban Tewas Kebocoran Gas di Dieng Sedang Menanti Kelahiran Cucu Pertama
Diberitakan sebelumnya, satu pekerja tewas akibat kebocoran gas beracun di wilayah kerja PLTP Dieng.
PT Geo Dipa Energi (Persero) menyatakan pekerja yang dilarikan ke rumah sakit bukan karena keracunan gas beracun, namun karena kelelahan saat proses evakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.