Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat 1.197 Kasus DBD dan 9 di Antaranya Meninggal, 14 Daerah di NTT Belum Terapkan KLB

Kompas.com - 18/02/2022, 07:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14 daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum menerapkan status kejadian luar biasa (KLB). Padahal, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu tinggi.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT Erlina R Salmun, kepada Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: 6 Fakta Kupang, Ibu Kota NTT Berjuluk Kota Kerang

Erlina menambahkan, sudah ada 1.197 kasus DBD di NTT. Sebanyak sembilan orang di antaranya dinyatakan meninggal.

Lalu, 60 pasien masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit.

"Sampai saat ini belum ada (KLB) dan kita dari provinsi punya kewajiban untuk menyampaikan secara jelas kepada kabupaten dan kota," kata Erlina.

Dia memerinci, 14 daerah yang belum menetapkan KLB yakni Kota Kupang, Kabupaten Sumba Barat Daya, Lembata, Manggarai Barat, Flores Timur, Malaka, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sikka, Negekeo, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Ngada.

Pemerintah Provinsi, lanjut dia, telah mengeluarkan surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT Messerassi Ataupah, terkait pemberitahuan analisis epidemiologi status KLB DBD di Provinsi NTT.

Surat itu, ditujukan kepada 14 kepala dinas kesehatan kota dan kabupaten.

Menurut Erlina, khusus untuk KLB DBD ditetapkan berdasarkan tiga kriteria dan jika salah satu kriteria terpenuhi, maka wilayah tersebut dapat ditetapkan sebagai KLB.

Sementara itu, 14 daerah di NTT itu telah memenuhi dua kriteria yakni peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menutur jenis penyakitnya.

Kemudian, angka kematian kasus suatu penyakit (case fatality rate) dalam satu kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 persen atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Ia menyebut, data kasus DBD di Provinsi NTT dalam tiga tahun terakhir (2020, 2021 dan 2022), terhitung 1 Januari hingga 8 Februari 2022, peningkatan kasus tersebut sudah dinyatakan sebagai KLB DBD.

Dengan situasi seperti itu, maka pihaknya meminta para kepala dinas kesehatan kabupaten dan kota yang masuk dalam kriteria KLB, agar segera mengambil langkah-langkah strategis.

Selain itu, harus memprioritaskan penanggulangan DBD di wilayah masing-masing dengan sejumlah upaya.

Di antaranya surveilans, pergerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dan upaya penanganan kasus secara sistematis dan berkesinambungan dengan memberdayakan seluruh potensi daerah, guna menghentikan penularan DBD, yang berakibat fatal pada masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com