Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buahnya Pamer Uang di Medsos, Bupati Tangerang Minta Maaf

Kompas.com - 02/02/2022, 20:58 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta maaf soal tindakan anak buahnya yang pamer gepokan uang dalam sebuah potongan video.

Video berdurasi 14 detik tersebut viral di media sosial baru-baru ini.

Diketahui, dalam video tersebut adalah Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah.

Baca juga: Video Pejabat Pamer Uang di Piring Jadi Viral, Ini Respons Bupati Tangerang

Syaefunnur yang berbaju batik berwarna hijau memegang sendok dan garpu. Dengan alat makan tersebut dia kemudian memindahkan uang gepokan Rp 10 juta yang berserakan di atas meja ke dalam piring.

"Saya memohon maaf atas kejadian ini, semoga kejadian ini tidak terulang lagi," kata Zaki saat dikonfirmasi terkait video tersebut melalui pesan singkat, Rabu (2/2/2022).

Syaefunnur sendiri sudah mengajukan pengunduran diri setelah video tersebut beredar melalui konferensi pers pada Rabu sore.

Baca juga: Video Pamer Uang Jadi Viral, Pejabat Tangerang Ini Mengundurkan Diri

Pengunduran diri tersebut, kata Zaki, telah disetujui oleh dirinya dan efektif mulai Rabu ini.

Pihaknya juga langsung membuat surat keputusan (SK) pengunduran diri tersebut.

"Saya juga menerima sikap bertanggung jawab yang bersangkutan untuk mengundurkan diri, menghukum dirinya sendiri dan menerima kesalahannya," kata dia.

Sebelumnya, Inspektorat Kabupaten Tangerang juga sudah memanggil dan meminta keterangan kepada Syaefunnur terkait video yang beredar tersebut.

Zaki mengatakan, apa yang dilakukan oleh Syaefunnur dalam video tersebut tidak etis dan tidak memiliki rasa empati kepada masyarakat.

Dia berharap ini jadi pelajaran untuk aparatur sipil negara (ASN) dan jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Tangerang untuk menjaga sikap dalam keseharian maupun di media sosial.

"Kami menegur keras, bahkan akan menjatuhkan sanksi berat bagi ASN dan direksi atau pegawai BUMD yang mengunggah video yang tidak memperhatikan konten tidak etis semacam itu," kata Zaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com