MANADO, KOMPAS.com - Video seorang wanita menolak mendapat vaksin Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, viral di media sosial.
Dalam video viral itu, wanita yang diketahui seorang ibu rumah tangga (IRT) itu bersikeras menolak divaksin saat petugas mendatangi rumahnya.
Ngotot tak mau divaksi Covid-19, wanita itu bahkan meminta polisi yang ada saat itu menimbak dirinya.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulut angkat bicara terkait video viral aksi yang dilakukan wanita tersebut.
Baca juga: Video Viral Ibu di Bolaang Mongondow Timur Ngamuk Tak Mau Divaksin dan Minta Ditembak Polisi
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, kejadiannya di Desa Kayumoyondi Dusun II, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, pada Selasa (25/1/2022) siang.
Informasi diperoleh, saat itu Sangadi (kepala desa) bersama Perangkat Desa Kayumoyondi dan personel Polres Boltim, sedang melaksanakan upaya percepatan vaksinasi di wilayah Tutuyan.
Kemudian, mendatangi salah satu rumah warga yang belum disuntik vaksin dan menyampaikan imbauan serta ajakan secara baik-baik.
"Namun, justru warga (wanita) tersebut menolak dengan keras," ujar Jules.
Bahkan, ibu rumah tangga yang dalam video tampak emosional tersebut, memarahi perangkat desa dan petugas kepolisian, serta menganggap ajakan untuk vaksinasi ini seolah-olah sebagai pemaksaan.
Jules menambahkan, pada saat itu tidak ada pemaksaan oleh aparat.
"Tidak ada pemaksaan. Pihak pemerintah desa dan kepolisian saat itu hanya mengimbau yang bersangkutan untuk mengikuti vaksinasi di lokasi terdekat," tegas dia.
Menurut Jules, ibu rumah tangga tersebut menolak keras karena belum menyadari betapa pentingnya vaksinasi massal yang diprogramkan pemerintah demi menekan laju penyebaran Covid-19.