Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Rujuk, Suami di Palembang Siram Istri dan Anak dengan Air Keras

Kompas.com - 11/01/2022, 12:55 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Lantaran menolak untuk rujuk dengan suami sirihnya, Susanti Hariyani (30) dan anaknya inisial DA (7) mengalami luka bakar di wajah dan dada akibat disiram air keras oleh pelaku MYE (45).

Akibat kejadian tersebut, Susanti dan DA harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Susanti mengatakan, kejadian itu berlangsung Jumat (6/1/2022) sore pukul 15.00 WIB, saat dia dan anaknya berada di rumah, yang terletak di Jalan Aman, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang.

Baca juga: Berawal Sakit Hati, Istri di Sumut Bayar Eksekutor untuk Siram Suaminya dengan Air Keras

Sebelumnya, saat pulang dari bekerja, Susanti sadar dibuntuti oleh MYE. Karena takut, dia pergi ke rumah kakaknya dan meminta dijemput ibunya untuk pulang ke rumah.

Saat tiba di rumah, rupanya MYE telah menunggu di depan pintu. Pelaku lalu berteriak untuk membunuh korban sembari menyiramkan air keras ke tubuh Susanti.

DA yang mendengar suara tersebut, langsung keluar rumah. Karena takut DA menjadi korban juga, Susanti langsung memeluk anaknya itu.

“Saat saya disiram (air keras), anak saya di sebelah saya, jadi dia juga terkena di bagian muka. Saya kira awalnya air selokan, tapi ternyata air keras. Dia (MYE) setelah itu langsung kabur,” ujarnya.

Menurut Susanti, ia sudah satu tahun berpisah dengan MYE karena sering dipukuli. Tak tahan terus menjadi korban KDRT, ia pun memilih untuk berpisah.

“Dia tetap tidak mau, akhirnya saya selalu diteror terus,”ungkapnya.

MYE sendiri selalu datang ke rumah dan membuat keluarganya menjadi terusik. Tak hanya itu, ia pun beberapa kali kepergok mencungkil pintu rumah serta mematikan listrik dari sekring luar.

Perbuatan pelaku pun sempat dilaporkan ke pihak RT setempat. Karena tidak memiliki bukti foto dan video, laporan Susanti tak ditanggapi sampai peristiwa itu pun terjadi.

“Sekarang saya sudah buat laporan ke polisi, saya harap pelaku ditangkap,” katanya.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Petani Karet di Lampung Siram Temannya Pakai Air Keras

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Iptu Denny Irawan membenarkan adanya laporan Susanti.

Dia menyampaikan, saat ini penyidik sedang melakukan pengejaran untuk menangkap MYE.

“Kami sempat mendatangi tempat-tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku, namun dari beberapa tempat yang didatangi, pelaku belum ditemukan,” katanya.

Seluruh saksi dari peristiwa itu pun telah menjalani pemeriksaan. Untuk motifnya diduga karena korban menolak untuk rujuk.

“Pengejaran sampai sekarang tetap dilakukan, cepat atau lambat pelaku akan kita tangkap,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com