Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Picu Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Ustaz Pembuat Video Ceramah Minta Maaf

Kompas.com - 10/01/2022, 17:46 WIB
Fitri Rachmawati,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.COM - Ustaz MQ, yang videonya viral terkait dugaan pelecehan terhadap makam keramat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyampaikan permohonan maaf melalui video yang diunggah di media sosial. 

Dalam videonya, ustaz MQ meminta maaf sedalam-dalamnya pada seluruh umat Islam di Lombok dan mengaku sama sekali tak bermaksud melecehkan atau pun menghina makam keramat pada potongan ceramah yang disampaikannya.

"Namun demikian jika penggalan cemah itu dinilai telah menghina dan melecehkan serta melukai umat Islam di Pulau Lombok, maka dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya," ungkap ustaz MQ dalam video permohonan maaf yang berdurasi 2,5 menit itu, dikutip Senin (10/1/2022).

Baca juga: Polisi Periksa Ustaz Pembuat Video Ceramah yang Diduga Picu Perusakan Ponpes di Lombok Timur

Menurutnya, masyarakat terprovokasi penggalan ceramahnya yang dipandang melecehkan makam keramat di Pulau Lombok seperti makam Sekarbela, Batu Layar, Loang Balok, dan Tuan Guru Haji Ali Batu.

Dalam video permohonan maaf tersebut, ustaz MQ juga menyatakan terbuka menerima nasihat dari para alim ulama di NTB agar dapat menyampaikan siar Islam yang damai. 

 

Sementara itu, kuasa hukum ustaz MQ, Apriadi Abdi Negara, mengatakan, video permohonan maaf itu sengaja diunggah oleh tim ustaz MQ pada Sabtu (8/1/2022) dan dibagikan ke sejumlah akun media sosial. 

"Video permohonan maaf itu dibuat agar situasi di Lombok tetap aman dan kondusif, " kata Apriadi kepada Kompas.com, Senin. 

Apriadi mengatakan, ustaz MQ hingga kini masih berstatus saksi terkait dugaan ujaran kebencian dalam ceramahnya tersebut.

Baca juga: Duduk Perkara Massa Rusak Ponpes di Lombok Timur, Diduga Dipicu Ceramah soal Makam Keramat

 

Belum ada pemanggilan kembali oleh aparat kepolisian usai ustaz MQ diperiksa beberapa waktu lalu. 

"Kami sepenuhnya menyerahkan tindaklanjut kasus ini pada aparat kepolisian," ucapnya.

Berikut kutipan lengkap video permohonan maaf ustaz MQ:

Kepada saudaraku umat muslim, Tuan Guru, kepada alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat di Pulau Lombok yang saya hormati. Beberapa hari terakhir ini masyarakat dan umat Islam telah terprovokasi oleh penggalan atau potongan ceramah saya yang dipandang menghina atau melecehkan makam-makam keramat di Pulau Lombok, seperti makam Sekarbela, makam Batu Layar, makam Loang Balok, makam Tuan Guru Haji Ali Batu.

Melalui kesempatan ini, dari hati yang ikhlas saya menyampaikan bahwa saya sama sekali tidak berniat melakukan pelecehan atau penghinaan, dan penodaan terhadap makam-makam yang dianggap keramat tersebut dalam potongan ceramah saya.

Namun demikian jika penggalan cemah itu dinilai telah menghina dan melecehkan serta melukai umat Islam di Pulau Lombok, maka dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya.

Baca juga: Tanpa Teriakan, Massa Berpenutup Wajah Datangi dan Rusak Ponpes di Lombok Timur

Permohonan maaf ini saya sampaikan dalam rangka bersama-sama menjaga perdamaian dan kedamaian serta kondusifitas masyarakat di Pulau Lombok yang kita cintai ini.

Saya juga selalu menerima kritik, saran, dan nasihat dari para alim ulama di NTB, untuk melaksanakan siar Islam secara teduh dan damai demi terciptakan keamanan, kenyaman dan persatuan umat Islam.

Demikianlah permohonan maaf saya secara pribadi, semoga Allah Azza Wa Jalla meridhoi kita semua, Amin ya Robbal Alamin.

Baca juga: Bupati Lombok Timur Prihatin Nasib 2.700 Santri yang Trauma Usai Ponpes Dirusak

Sebelumnya diberitakan, ratusan massa merusak Pondok Pesantren As-Sunnah pada 2 Januari lalu.

Aksi itu diduga dipicu oleh massa yang tersinggung dengan pernyataan ustaz MQ dalam ceramah yang dianggap menghina makam leluhur di Lombok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com