Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagih Janji Ganjar, Nelayan Tegal Sebut Sedimentasi Kali Bacin Kian Parah Sampai Makan Korban Jiwa

Kompas.com - 05/01/2022, 22:26 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Nelayan yang beraktivitas di muara Sungai Kali Bacin, kawasan Pelabuhan Kota Tegal, menagih janji Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Dedy Yon Supriyono.

Saat meninjau lokasi pada Januari 2020 lalu, keduanya kepada nelayan setempat sempat menyampaikan siap berkolaborasi untuk mengatasi persoalan pendangkalan di kawasan itu.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto mengatakan, nelayan yang beraktivitas di kawasan itu berharap ada perhatian dari pemerintah.

Baca juga: Didemo Mahasiswa, Pemkot Tegal Segera Perbaiki Jalan Mataram yang Rusak Parah

Pasalnya, pendangkalan akibat sedimentasi lumpur kian parah dan menyulitkan kapal nelayan untuk keluar masuk.

"Dua tahun lalu Pak Gubernur meninjau sedimentasi di Kali Bacin. Namun sampai saat ini, baik Pemprov maupun Pemkot belum ada tindak lanjut terkait janjinya tahun 2021 akan ada normalisasi dan pengerukan di ujung muara," kata Riswanto, saat menemui nelayan di Kali Bacin, Kota Tegal, Rabu (5/1/2022).

Riswanto mengatakan, setelah tinjauan Gubernur tepatnya 7 Januari 2021, nelayan setempat beberapa kali diundang Pemkot Tegal untuk membahas persoalan itu.

"Nelayan beberapa kali diundang rapat di DPUPR. Namun baru saja kita buka instagram Pemkot tentang pelaksanaan pembangunan tahun 2022, ternyata juga untuk pekerjaan Kali Bacin tidak ada," sebut Riswanto.

Untuk itu, Riswanto berharap agar baik Pemprov atau Pemkot yang memiliki kewenangan agar bisa mengatasi persoalan itu. Sehingga aktivitas nelayan setempat kembali normal.

"Ketika wewenang provinsi ya mohon perhatian dari pak Gubernur. Jika wewenang Pemkot ya mohon Pak Wali untuk realisasikan. Ini demi ekonomi nelayan kecil kapal 5 GT agar bisa bekerja mencukupi kebutuhan sehari-hari," pungkas Riswanto.

Baca juga: Protes Jalan Rusak karena Sering Jatuh Korban, Mahasiswa di Tegal Gelar Demonstrasi

Warno (53), salah satu nelayan yang tinggal di Gang Etong, Tegalsari mengatakan, pendangkalan akibat sedimentasi lumpur sudah terjadi sejak 2010.

"Kapal susah keluar masuk. Bahkan saya pernah sudah hutang ke warung untuk perbekalan berlayar tapi kapal mau keluar kandas, akhirnya gagal berlayar," kata Warno.

Karena kian parah, belakangan nelayan ketika berlayar harus menunggu air pasang. Itu pun harus terburu-buru kembali sebelum air surut.

Hal yang membuat Warno sedih adalah ketika mendengar kabar seorang rekannya meninggal dunia akibat kekelahan mendorong kapal yang kandas.

Baca juga: Tiga Bulan PPKM Level 1, Kini Kota Tegal Naik Status Level 2

"Dua bulan lalu, Pak Rusdi pulang melaut membawa hasil, kapal mau masuk kandas. Ia sampai meninggal dunia saat mendorong kapal yang hendak masuk. Mungkin karena kelelahan," ujar Warno.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal Sugiyanto mengatakan, Pemkot bersama Pemprov memang sempat akan berkolaborasi mengatasi pendangkalan Kali Bacin.

Di tahun 2021 akan menerima bantuan keuangan dari Pemprov sebesar sekitar Rp 5,7 miliar untuk penanganan. Namun batal karena terkena refocusing anggaran karena pandemi.

"Karena kena refocusing sehingga gagal. Tapi nanti kita coba usulkan lagi bantuan ke provinsi," kata Sugiyanto, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com