Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Penambang Ilegal Masih Beroperasi di Gunung Botak, Polisi Musnahkan Tenda dan Bak Rendaman Emas

Kompas.com - 10/12/2021, 08:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Aparat Polres Pulau Buru, Maluku memusnahkan ratusan bak rendaman material emas milik penambang illegal saat menggelar penertiban di kawasan Gunung Botak tepatnya di lokasi Sungai Anahoni, Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Kamis (9/12/2021).

Dalam aksi penertiban yang dilakukan itu, polisi mengerahkan satu unit alat berat ke lokasi Gunung Botak. 

“Kita tadi melakukan penertiban dengan mendatangkan satu unit buldoser di lokasi sungai Kayeli,” kata Paur Subbag Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis.

Baca juga: 20 Desa di Ambon Gelar Vaksinasi Covid-19 Door to Door, Kadinkes Sebut Antusiasme Masyarakat Menurun

Djamaludin menjelaskan, dalam operasi penertiban yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Pulau Buru, Iptu Sirilus Atajalim itu sebanyak 120 bak rendaman penambang ilegal berhasil dimusnahkan.

“Ada sekitar 120 bak rendaman yang kami hancurkan,” katanya.

Selain menghancurkan bak rendaman, pihaknya juga memusnahkan sekitar 100 tenda milik milik penambang ilegal yang berada di kawasan tersebut.

“Tenda-tenda yang ditemukan juga dibongkar,” katanya.

Dia menyebut ada sekitar 500 penambang masih beraktivitas di kawasan itu. Para penambang yang ditemui juga diminta membongkar tendanya sendiri.

“Sebelum turun ke TKP, kapolres terlebih dahulu memerintahkan personel agar dalam pelaksanaan penyisiran tidak mengeluarkan tembakan tanpa perintah perwira pengendali,” katanya.

Baca juga: 2 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di Ambon Setelah 3 Pekan Nihil, 1 di Antaranya Meninggal

Selain itu, kata dia, kapolres juga memerintahkan agar personel penertiban tidak melakukan berbagai hal yang dapat merugikan masyarakat.

“Tadi saat di TKP, kami meminta para penambang untuk dapat mengosongkan barang-barang sekaligus membongkar tenda ada di lokasi,” ujarnya.

Saat itu juga petugas ikut  mengimbau para penambang ilegal agar dapat mengosongkan lokasi penambangan ilegal.

Sebab saat ini belum ada izin resmi dari pemerintah daerah maupun pusat untuk aktivitas apapun di kawasan itu.

“Tadi kami juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan penambangan liar karena itu bertentangan dengan aturan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com