BLITAR, KOMPAS.com - Meski terkendala pandemi Covid-19, Wali Kota Blitar Santoso optimistis pembangunan Museum Perjuangan Peta selesai sesuai target pada 2024.
Santoso mengakui, sejumlah kementerian terkait yang akan terlibat dalam pemugaran kompleks bangunan bekas markas pasukan pembela tanah air (Peta) Blitar itu saat ini belum memulai proyek itu.
Namun, Santoso menolak jika kementerian terkait disebut belum bergerak untuk menindaklanjuti proyek yang didanai APBN dan masuk daftar proyek strategis nasional itu.
"Bukan belum bergerak, tapi memang belum saatnya bergerak. Konsentrasi pemerintah saat ini adalah penanganan Covid-19," kata Santoso kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).
Santoso meyakini, pemerintah segera berkoordinasi melanjutkan proyek tersebut dalam waktu dekat. Apalagi, pandemi Covid-19 mulai mereda.
Baca juga: Bangun Museum Peta, Pemkot Blitar Targetkan Relokasi 3 Sekolah Rampung 2023
Selain melakukan lobi ke sejumlah kementerian dan instansi di pemerintahan pusat, Santoso juga merangkul pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap realisasi museum Perjuangan Peta.
"Kemarin saya juga bertemu paguyuban Blitar Raya Jakarta serta Yayasan Peta. Kita banyak melakukan diskusi dan lain sebagainya," ujarnya.
Pemerintah Kota Blitar, kata dia, melakukan pekerjaan sesuai kewenangannya, antara lain, merelokasi sejumlah sekolah yang selama ini menempati kompleks Markas Peta Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi itu.
Pembangunan Museum Perjuangan Peta atau Museum Peta Supriyadi merupakan bagian penting dari pengembangan Kota Blitar sebagai kota wisata sejarah kebangsaan, melengkapi destinasi utama berupa Makam Presiden Soekarno (Bung Karno).
"Karena apa pun bentuknya, Supriyadi itu adalah pahlawan daerah yang sudah tidak diragukan lagi kontribusinya terhadap kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tri Iman Prasetyono mengatakan Wali Kota juga telah menyurati Presiden Joko Widodo terkait proyek tersebut.