Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Senilai Rp 1 Miliar di Sikka Rusak Dihantam Banjir, Satu Pikap Terjungkal ke Jurang

Kompas.com - 10/11/2021, 18:30 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Proyek peningkatan jalan Wolodolo-Wololangga, tepatnya di Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, NTT, rusak dihantam banjir.

Proyek yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) itu juga seolah terbengkalai.

Hingga kini, proses pengaspalan jalan itu belum dilanjutkan. Sementara yang sudah dikerjakan kontraktor hanya pondasi agregat.

Baca juga: Tangkap 2 Ekor Penyu dengan Pukat, Seorang Nelayan Asal NTT Diringkus Polisi

Kerusakan proyek tersebut diketahui usai viral sebuah mobil pikap terjungkal di salah satu titik di jalan itu tepat di tanjakan Wolofeo, Desa Ghera.

Kornelis Sari, warga Desa Gera menuturkan, lokasi itu sering memakan korban karena ada sejumlah pengendara yang kecelakaan saat melintas di tanjakan Wolofeo.

"Kecelakaan terakhir pada Senin kemarin itu mobil pikap terjungkal ke jurang di sebelah kanan tanjakan Wolofeo. Itu disebabkan kerikil berserakan pasca banjir," kata Kornelis kepada awak media, di lokasi, Rabu (10/11/2021).

Ia mengaku bingung dengan pengerjaan proyek jalan tersebut karena tak ada papan informasi di lokasi.

"Kita juga tidak tahu, ini kerjanya hanya agregat begini atau ada lanjutannya. Kalau begini, sama saja seperti sebelumnya. Ini tetap membahayakan pengendara," ujarnya.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di NTT, 5 Orang Tewas, Sopir Truk Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Pemilik pikap, Fabianus Seto, mengaku kecewa dengan pengerjaan proyek jalan tersebut. Ia khawatir proyek tersebut akan semakin memakan banyak korban jika dilepas dengan kondisi cuaca saat ini.

"Habis gusur, terus siram agregat. Pas hujan hancur lagi. Kerikil berserakan di mana-mana. Akibatnya, mobil pikap saya kemarin terjungkal ke jurang. Saya minta pemerintah segera melanjutkan proyek ini sebelum banyak korban," kata Fabianus dengan nada kesal.

Belum Rampung

Menanggapi hal itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka, Ludji, menjelaskan, pengerjaaan jalan itu masih dalam proses.

"Pengerjaan itu belum selesai. Masih sementara proses. Itu proyek hotmix. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar. Pemadatan belum dilakukan karena masih hujan. Kalau terpaksa pemadatan, hasilnya nanti tidak bagus," jelas Ludji saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu sore.

Baca juga: Banjir Terjang Alor NTT, 9 Rumah Warga Rusak

Terkait kerusakan akibat banjir, dirinya mengaku sudah menghubungi kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya.

"Kita sudah minta kontraktor untuk perbaiki karena alat berat masih ada di lokasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com