Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Budaya Daerah dengan SNI Aksara Nusantara

Kompas.com - 30/10/2021, 11:35 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Upaya melestarikan budaya daerah, yakni aksara nusantara, terus dilakukan terutama di ranah digitalisasi. Aksara daerah terus diupayakan agar bisa diakses di aneka perangkat digital, serta distandarkan agar bisa digunakan secara luas.

Hal ini dilakukan program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (Mimdan) yang digagas oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia bekerja sama dengan para pegiat aksara nusantara.

Saat ini, tiga aksara nusantara yakni aksara Jawa, Sunda dan Bali akan segera terbit Standar Nasional Indonesia (SNI) fon, papan ketik dan transliterasi-nya oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Baca juga: Digitalisasi Pita Rekaman Musik Karawitan Tan Deseng, Upaya Selamatkan Aset Budaya Sunda

Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo mengatakan, pengusungan SNI Aksara Nusantara yang merupakan bentuk digitalisasi untuk menyambut era digital serta merupakan bentuk perjalanan dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.

Oleh sebab itu, pantas diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada komunitas pegiat aksara Nusantara yang terlibat dalam pengusungan standardisasi aksara nusantara tersebut.

"Digitalisasi ini merupakan bentuk pelestarian budaya mendasar bagi bangsa Indonesia, sehingga cita-cita kita agar aksara Nusantara hadir di ranah digital dan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat bisa terwujud," kata Yudho, dalam acara pemberian apresiasi ke pegiat aksara nusantara di Bandung, dalam rilis ke Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Universitas Udayana Dukung Pelestarian Aksara Bali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com