Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Semarang, Suhu Lebih Panas dan Kesaksian Warga

Kompas.com - 11/10/2021, 16:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Posisi matahari di titik kulminasi utama memunculkan hari tanpa bayangan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut ahli, selain tak muncul bayangan, suhu udara di wilayah tersebut menjadi lebih panas. Salah satunya di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan itu, pada bulan Oktober suhu udara di Semarang bisa mencapai 35-36 derajat celsius.

"Kulminasi kedua ini bertepatan pada bulan Oktober yang merupakan kondisi di mana suhu lebih panas dibandingkan bulan-bulan lainnya. Suhu pada Oktober 2021 bisa berkisar di angka 35-36 derajat celsius," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Di Balik Kasus Ibu Bunuh Bayi di Semarang, Polisi Ungkap Fakta Memilukan

Proses terjadinya fenomena hari tanpa bayangan

Iis melanjutkan fenomena hari tanpa bayangan itu terjadi karena ada gerak semu matahari. 

Sebagai informasi, dalam gerak semu matahari itu, matahari seolah-olah bergerak dari arah timur ke barat dan utara ke selatan. Namun, matahari sesungguhnya diam dan tidak bergerak.

"Pergerakan itu karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi, sehingga posisi matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5°LU sampai 23,5°LS," katanya.

Lalu, lanjut Iis, pada tahun ini matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB.

Baca juga: Asal-usul Pontianak, Legenda Hantu Kuntilanak hingga Hari Tanpa Bayangan di Tugu Khatulistiwa

Pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB matahari berada di titik balik Selatan.

"Ketika pergerakan semu matahari terjadi, ada masa di mana matahari tepat berada di posisi paling tinggi atau kulminasi. Ketika deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama, saat itulah hari tanpa bayangan terjadi," ungkap Iis.

Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Kota Semarang, Warga Penasaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com