SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 699 desa di Jawa Timur disebut berstatus kering kritis pada musim panas tahun ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengatakan, 699 desa tersebut tersebar di 23 kabupaten dan kota.
"Yang kategori kering kritis ada 699 desa, jarak sumber air dari pemukiman desa bisa lebih dari 3 kilometer," kata Budi saat dikonfirmasi, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Hujan Masih Turun, BPBD Tuban Tunda Kirim Air Bersih ke 7 Desa yang Kekeringan
Dari 23 kabupaten dan kota tersebut, daerah dengan desa terbanyak mengalami kekeringan berada di Kabupaten Pacitan (115 desa) disusul Kabupaten Sampang (78 desa) dan Kabupaten Bangkalan (69 desa).
Terhadap daerah yang memiliki desa kering kategori kritis ini, kata Budi, bisa mengajukan permintaan droping air bersih kepada BPBD Jawa Timur.
"Sampai saat ini sudah ada tujuh daerah yang mengajukan droping air bersih ke kami, yakni Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Ngawi, Pacitan, Mojokerto, dan Kabupaten Pasuruan," ucapnya.
Selain melakukan droping air bersih, pihaknya juga akan melakukan penelusuran terhadap mata air yang kering dan hilang sebagai solusi jangka panjang.
Lalu di sekitar sumber-sumber air tersebut, BPBD Jatim juga akan melakukan gerakan reboisasi bersama relawan dan elemen masyarakat.
"Jenis pohon yang akan ditanam adalah tanaman penyerap air seperti durian, trembesi, hingga bambu," jelasnya.
Baca juga: RSLI Surabaya Nol Pasien Covid-19, Ini Kisah Nur yang Disebut sebagai Pasien Terakhir
BPBD Jatim telah melakukan droping air bersih di Desa Banjar Banggi, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi pada Rabu (29/9/2021).
Sebanyak 12.000 liter atau dua tangki air bersih didistribusikan kepada puluhan kepala keluarga yang membutuhkan air bersih.
Di Ngawi, kekeringan tahun ini melanda 44 desa yang tersebar di 10 kecamatan, diantaranya di Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Bringin, Kasreman, Padas, hingga Kecamatan Karangjati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.