MALANG, KOMPAS.com - Guru dan siswa di Kota Malang akan dites Covid-19 secara berkala.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya klaster di lingkungan sekolah akibat Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Terlepas ada atau tidak ada klaster sekolah, memang itu sudah menjadi program, kami sudah memprogramkan bahwa siswa dan guru dilakukan testing secara reguler bukan insidentil untuk menilai sedini mungkin," kata Wali Kota Malang, Sutiaji saat meninjau tes cepat antigen di SDN 2 Bunulrejo, Kota Malang, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Tanggapan Resmi Kemendikbud Ristek Terkait Isu Klaster PTM Terbatas
Sutiaji mengatakan, testing berkala terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) penting dilakukan.
Sebab, rata-rata mereka belum disuntik vaksin karena faktor usia yang masih di bawah 12 tahun.
Berbeda dengan siswa di SMP dan SMA yang sudah mulai disuntik vaksin.
"Justru untuk SD ini akan kita kuatkan testing-nya. Karena SD kelas 6 pun ada yang belum boleh vaksin," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Malang untuk membuat surat edaran kepada seluruh wali siswa terkait pelaksanaan tes Covid-19 secara berkala itu.
Baca juga: Puluhan Guru dan Karyawan Positif Covid-19, 8 Sekolah di Blora Batal Gelar PTM
Melalui surat edaran itu, pihaknya meminta izin supaya sewaktu-waktunya anaknya yang ikut pembelajaran tatap muka di sekolah akan dites.
"Untuk siswa saya minta kepada dinas untuk dibuat edaran pemberitahuan kepada orangtua. Sewaktu-waktu anaknya dilakukan swab, mohon diizinkan. Jika keberatan, bilang saja keberatan. Ini kan untuk kebaikan bersama. Jadi kita lakukan (tes Covid-19) untuk guru dan siswa," jelasnya.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Klarifikasi Data 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Covid-19 Selama PTM