Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Suara Jeritan, Ritual Pesugihan yang Tewaskan Satu Anak di Gowa Terbongkar

Kompas.com - 05/09/2021, 18:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bayu (34), warga Gowa, Sulawesi Selatan, menceritakan detik-detik dirinya menyelamatkan bocah 6 tahun yang tak lain keponakannya yang diduga menjadi korban ritual pesugihan kerabatnya sendiri, Jumat (3/9/2021).

Menurutnya, saat itu dirinya kaget mendengar suara jeritan bocah. Bayu segera mencari asal suara itu dan ternyata saat itu korban sedang dilukai oleh kedua orangtuanya.

Baca juga: Jeritan Bocah 6 Tahun di Gowa, Matanya Luka Usai Jadi Korban Ritual, 5 Anggota Keluarga Diamankan Polisi

Tak hanya itu, kakek dan nenek korban juga turut terlibat dengan memegangi tubuh korban.

Bayu menceritakan, ibu korban sering menjalankan ritual aneh pada malam tertentu di rumah itu dengan alasan mendengar bisikan gaib.

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ujarnya, Jumat.

Baca juga: Sekeluarga Lakukan Ritual Pesugihan di Gowa, Kakak Dicekoki Air Garam hingga Tewas, Adik Ditumbalkan Matanya

Lima orang ditangkap

Seorang bocah perempuan menjani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan kondisi mata tercungkil diduga menjadi korban pesuguhan oleh orangtuanya. Jumat, (3/9/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Seorang bocah perempuan menjani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan kondisi mata tercungkil diduga menjadi korban pesuguhan oleh orangtuanya. Jumat, (3/9/2021).

Setelah menerima laporan warga, Polres Gowa segera mengamankan lima orang yang terdiri dari kedua orangtua korban, nenek dan kakek, serta paman.

Dari penyelidikan sementara, para pelaku mengaku menyiksa korban karena mendapat bisikan gaib.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Gowa, Kakek 70 Tahun Tewas Dalam Kobaran Api

"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa AKP Boby Rachman.

Sementara itu, dua dari lima terduga pelaku terpaksa dibawa ke rumah sakit jiwa.

"Kejadian ini adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap anak di bawah umur. Sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar. Sebab, ada dugaan awal gangguan mental. Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit," ucapnya, Jumat.

Baca juga: 5 Fakta Bocah di Gowa Jadi Korban Pesugihan, Orangtuanya Mengaku Dengar Bisikan Gaib


Tewas dicekoki air garam

Dilansir dari KompasTV, dalam kasus itu ada dua anak diduga jadi korban.
Anak pertama meninggal dunia seusai dicekoki garam.

Sementara anak kedua berhasil diselamatkan Bayu, pamannya. Saat ini, bocah perempuan berusia 6 tahun tersebut masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa Sulawesi Selatan.

Dari penyelidikan polisi, bola mata kanan korban diduga hendak dicongkel oleh kedua orang tuanya.

 

Ilustrasi ritual di India.Twitter via Gulf News Ilustrasi ritual di India.

Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin Pulungan berjanji bakal mengusut tuntas kasus dugaan ritual pesugihan tersebut.

Selain itu, jumlah tersangka kemungkinan bakal bertambah.

"Kasus ini kami terus usut dan kemungkinan besar tersangka akan bertambah, kami juga akan mengusut soal ritual pesugihan ini sebab telah menyesatkan masyarakat," ungkapnya selepas menjenguk korban di rumah sakit.

(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Khairina Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com