Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unair Olah Lendir Bekicot Jadi Hand Sanitizer

Kompas.com - 27/08/2021, 18:26 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lima mahasiswa Jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengolah bahan alami ramah lingkungan menjadi produk hand sanitizer.

Kelima mahasiswa itu memanfaatkan lendir bekicot sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Produk itu pun lolos pendanaan program kreativitas mahasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021.

Baca juga: Setelah Sumirah, Kini Nenek Maisaroh yang Lumpuh Dapat Bantuan dari Pemkot Surabaya

Riset tersebut dilakukan lima mahasiswa, yakni Johanna Tania Victory, Sefanny Nur Ramadhani, Dava Setyawan Putra, Edla Putri Humaira, dan Figo Surya Ardiyanto. Mereka memberi nama produk tersebut "Liputan" (Lendir Siput Hand Sanitizer).

Selain menggunakan lendir bekicot, kata Ketua Tim Liputan Johanna Tania Victory, hand sanitizer juga dibuat dengan campuran ekstrak daun sirih dan tambahan aroma alami yaitu lemon, jeruk, cengkih, dan bubuk kayu manis.

"Bekicot yang selama ini dikenal sebagai hewan menjijikkan, ternyata lendirnya memiliki kandungan utama sebagai antiseptik," kata Johanna melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Menurutnya, antiseptik selain sebagai penyanitasi tangan, juga berguna menyembuhkan luka dan merawat kulit kering.

"Manfaat lain dari produk Liputan adalah sebagai produk anti-virus, anti-bakteri, dan spektrum antibiotik," jelasnya.

Sejak awal, timnya ingin menciptakan inovasi dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia.

Produk Liputan saat ini sudah sampai dalam tahap pemasaran dan promosi.

Baca juga: Pemkot Surabaya Luncurkan Layanan Berbasis Daring untuk Mudahkan Warga Mendapat Bansos

Johanna mengaku sudah memiliki rencana penyempurnaan produk, hingga promosi melalui platform digital agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat.

"Produk kami sekarang juga diikutkan lomba Jurnal Internasional Malaysia-Indonesia-Thailand and Symposium on Innovation and Creativity 2021 yang digelar universitas teknologi ternama di Malaysia," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com