Salin Artikel

Mahasiswa Unair Olah Lendir Bekicot Jadi Hand Sanitizer

Kelima mahasiswa itu memanfaatkan lendir bekicot sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Produk itu pun lolos pendanaan program kreativitas mahasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021.

Riset tersebut dilakukan lima mahasiswa, yakni Johanna Tania Victory, Sefanny Nur Ramadhani, Dava Setyawan Putra, Edla Putri Humaira, dan Figo Surya Ardiyanto. Mereka memberi nama produk tersebut "Liputan" (Lendir Siput Hand Sanitizer).

Selain menggunakan lendir bekicot, kata Ketua Tim Liputan Johanna Tania Victory, hand sanitizer juga dibuat dengan campuran ekstrak daun sirih dan tambahan aroma alami yaitu lemon, jeruk, cengkih, dan bubuk kayu manis.

"Bekicot yang selama ini dikenal sebagai hewan menjijikkan, ternyata lendirnya memiliki kandungan utama sebagai antiseptik," kata Johanna melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Menurutnya, antiseptik selain sebagai penyanitasi tangan, juga berguna menyembuhkan luka dan merawat kulit kering.

"Manfaat lain dari produk Liputan adalah sebagai produk anti-virus, anti-bakteri, dan spektrum antibiotik," jelasnya.

Sejak awal, timnya ingin menciptakan inovasi dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia.

Produk Liputan saat ini sudah sampai dalam tahap pemasaran dan promosi.

Johanna mengaku sudah memiliki rencana penyempurnaan produk, hingga promosi melalui platform digital agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat.

"Produk kami sekarang juga diikutkan lomba Jurnal Internasional Malaysia-Indonesia-Thailand and Symposium on Innovation and Creativity 2021 yang digelar universitas teknologi ternama di Malaysia," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/27/182617678/mahasiswa-unair-olah-lendir-bekicot-jadi-hand-sanitizer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke