Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Merah Putih Kulon Progo, Bertahan Saat Pandemi, Banyak Peminat Jelang HUT RI

Kompas.com - 12/08/2021, 15:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Beragam cara warga menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Salah satu pengusaha batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat batik nuansa merah putih seperti bendera berbatik.

Pemilik galeri Banyu Sabrang, Hanang Mintarta (36) di Kalurahan Ngentakrejo, menyebutnya sebagai batik bendera merah putih untuk hiasan di rumah, bisa dipasang di talang atap, maupun talang gapura.

“Agustus pasti selalu bikin ‘bendera’ dari kreasi batik. Kali ini panjang delapan meter,” kata Hanang di rumah produksinya di Ngentakrejo, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Pemilik Batik Danar Hadi Solo Santosa Doellah Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

Hanang juragan sekaligus pembatik kontemporer. Jebolan sekolah seni rupa ini mengawali sejak 2014. Pelanggannya menyukai warna tegas dan agak gelap.

Goresan batiknya abstrak, dikombinasi dengan motif tradisional, sehingga menimbulkan kesan dinamis. Begitu pula dengan batik “bendera” merah putih yang setiap tahun dibikin.

Membuat batik merah putih kali ini dengan cara sederhana dan berlangsung cepat. Ia membuat batik merah putih ini di rumah produksinya di Ngentakrejo.

Diawali dengan membentangkan kain mori putih. Lantas, membuat goresan malam (lilin) menggunakan kuas ukuran 4 inci. Kuas seperti ini biasa dipakai untuk mengecat dinding atau kayu oleh tukang bangunan.

Goresan abstraknya memanjang, lebih banyak meliuk, tak beraturan. Sesekali, Hanang terlihat membiarkan tetesan malam yang agak berlebihan bahkan sering kali sengaja memercik secara serampangan.

Meski begitu, cara ini menciptakan bentuk gelombang memanjang sepanjang kain, berserabut, atau bintik-bintik percikan. Goresan itu nantinya menjadi batas pemisah antara merah dan putih.

"Tidak boleh ada keraguan saat membatik, karena memang tidak bisa diulang," kata Hanang di sela menoreh malam.

Malam kering dengan cepat. Kain segera memasuki proses pewarnaan. Mereka mewarna merah pekat di sisi atas goresan. Sementara yang di bawah gores batik tidak diwarna.

Batik abstrak kali ini memang tanpa improviasi motif tradisional. Hanung tampak mengandalkan perpaduan warna merah dan putih. Kesan menariknya tampak pada pola abstrak batik di pertemuan kedua warna merah dan putih.

Bila bendera sebenarnya terdapat garis tegas lurus antara merah dan putih, kini terkesan lebih dinamis.

Hanang mengatakan, proses berlanjut pada mengeringkan pewarna, dilanjutkan proses merontokkan lilin, lantas dijemur. Kain batik merah putih pun siap dipajang sebagai hiasan yang memperindah berbagai sisi rumah. Kali ini, ia memilih memperindah talang atap gapura dan talang atap rumah.

"Sebenarnya mengaplikasi goresan cipratan malam pada “bendera”. Batik menjadi pemisah antara merah dan puih," kata Hanang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com