Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Merah Putih Kulon Progo, Bertahan Saat Pandemi, Banyak Peminat Jelang HUT RI

Kompas.com - 12/08/2021, 15:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Hanang mengungkapkan, dirinya membuat batik merah putih seperti ini tiap Agustus. Selain ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan, pesanan batik berwarna merah putih pun biasanya selalu ada.

Panjualan batik memang merosot jauh selama pandemi Covid-19. Namun, pandemi tidak menyurutkan dirinya memeriahkan hari kemerdekaan.

“Ini rutinitas (tahunan) sebagai warga negara menyongsong kemerdekaan,” kata Hanang.

Ia mengunggah batik “bendera”-nya ke media sosial. Sekaligus memancing calon pembeli batik di sepanjang kemeriahan hari kemerdekaan.

Banjir pesanan

Bisnis batik termasuk yang terpukul di tengah situasi pandemi. Hanang menceritakan, penjualan lewat galeri memang terjun hingga separuh.

Sebagai usahawan, dirinya tidak menyerah. Ia menggenjot penjualan batik online dan memanfaatkan berbagai momen untuk jualan.

Termasuk menjelang HUT Kemerdekaan. Biasanya, ada saja pesanan batik nuansa di warna ini.

"Kemarin ada yang pesan batik minimalis merah putih. Batik itu untuk baju, pesanan Semarang sebanyak 30 kain batik. Mereka tahunya dari video pendek di Instagram," kata Hanang.

Baca juga: Penyandang Difabel di Jateng Temui Berbagai Kendala Saat Pelaksanaan Vaksinasi

Selain batik merah putih, batik bernuansa merah dan putih juga banyak dicari.

Ditemui saat hendak membeli batik di galeri Banyu Sabrang, Risda Lendi Destiyana (18) mengungkapkan dirinya memang sedang mencari batik merah putih yang bisa dipakai sebagai seragam di Agustus ini. Ia mengaku mencari 30 kain.

“Awalnya saya scroll IG. Ada (banyak pilihan) di beranda. Saya scroll, terus teman-teman ingin bikin seragam. Ya terus saya ke sini saja,” kata Risda.

“Ada banyak pilihan dan sudah pesan satu yang full tulis. Harga 200 ribu,” katanya kemudian.

Lendah sendiri merupakan sentra batik di Kulon Progo. Puluhan pembatik berkarya di sana.

Industri ini naik daun antara 2008-2010, banyak ditemui di Kalurahan Sidorejo, Kalurahan Gulurejo, dan Kalurahan Ngentakrejo. Ribuan orang menggantungkan hidup pada industri ini.

Di Lendah, mereka hanya memproduksi batik tulis dan cap. Tidak ada batik printing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com