KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Bantu Warga Selama PPKM Darurat, Ganjar Minta Kepala Daerah Keluarkan Bansos

Kompas.com - 21/07/2021, 17:47 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati dan wali kota segera mengeluarkan bantuan sosial (bansos) selama perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Adapun tujuannya, kata dia, untuk meringankan beban masyarakat. Begitu pula sumber bansos lain, seperti corporate social responsibility (CSR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Kami punya gerakan aparatur sipil negara (ASN) jajan untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM). Ayo segera dilaksanakan. Pastikan bantuan dari pusat, provinsi maupun kabupaten atau kota dikeluarkan hari ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Ganjar menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait bantuan-bantuan yang akan diberikan. Hal ini guna memastikan agar bantuan disalurkan secara tepat sasaran.

Baca juga: Kapolri Minta Penyaluran Bansos Tepat Sasaran: Jangan Sampai Ada Masyarakat Kesulitan

"Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan bansos untuk pedagang kaki lima (PKL) agar bisa sampai. Maka dari itu, saya langsung rapat dengan teman-teman untuk memastikan penyaluran bansos,” katanya.

Selain pemetaan dari pusat, Ganjar mengaku bahwa penyaluran bansos juga dilakukan melalui tembusan guna mengawasi pelaksanan secara terperinci.

Oleh karenanya, ia kembali meminta semua pihak memastikan bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dikeluarkan seluruhnya.

"Karena keputusannya sudah diperpanjang, sekarang yang harus dilakukan adalah mengeluarkan bansos. Tidak hanya bantuan dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bantuan sumber lain juga harus disalurkan," kata dia saat berada di kantor Gubernur Jateng, Rabu.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Segera Data dan Salurkan Bansos untuk Masyarakat yang Terdampak PPKM

Menurut Ganjar, keputusan perpanjangan PPKM darurat dirasa memberatkan masyarakat.

"Hanya ada dua kemungkinan, diperpanjang apa tidak. Kalau diperpanjang bansos harus keluar agar masyarakat tenang. Namun, kalau tidak diperpanjang, kami harus menghitung kondisi rumah sakit (RS) dengan kondisi fasilitas, tenaga kesehatan (nakes), dan oksigen serba kekurangan,” jelas dia.

Selain bantuan pusat, Ganjar menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga akan memastikan bansos dari provinsi tersalurkan.

Berbagai program bantuan, kata dia, telah dihitung untuk digelontorkan secara keseluruhan.

Baca juga: Perpanjangan Masa Penyampaian Proposal Program Bantuan Dana bagi Wirausaha

"Bantuan untuk sektor pertanian, nelayan, industri kecil menengah, dan jaminan sosial reguler sudah kami keluarkan sekarang. Dengan bantuan ini, semoga masyarakat bisa bertahan sampai Minggu (25/7/2021) dan tetap menaati prokes," ucap Ganjar.

Terkait perpanjangan PPKM darurat, Ganjar mengatakan, pelaksanaannya sudah sesuai petunjuk dari pusat.

PPKM darurat, sebut dia, telah berganti nama menjadi leveling, mulai tiga hingga empat. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah mengeluarkan sesuai jenis levelnya.

“Ketentuannya masih tidak jauh berbeda, mungkin hanya dari sisi waktunya. Kemarin, pedagang buka hanya sampai pukul 20.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), sedangkan sekarang bisa pukul 21.00 WIB. Tak terkecuali dengan pedagang kecil," jelasnya.

Baca juga: Ganjar Minta Kepala Daerah Berlakukan Aturan PPKM Level Tertinggi

Ganjar mengaku, Presiden Jokowi sudah menyatakan adanya kelonggaran terhadap pedagang kecil. Salah satunya memberikan keleluasaan untuk pemda dalam mengatur ketetapan tersebut.

Walaupun tidak semua daerah di Jateng masuk level empat, ia meminta semua daerah melakukan kebijakan yang sama terkait jam operasional pedagang.

"Kalau tidak, nanti muncul masalah di daerah perbatasan. Khusus untuk Jateng, nanti kami akan bicarakan dengan bupati atau wali kota untuk melakukan langkah yang sama. Saya mendorong semuanya call tinggi saja. Lebih baik kita menahan diri dulu agar bisa mengendalikan," ucap Ganjar.

Ia menambahkan, untuk pemetaan level tidaklah sama dengan pemetaan zona. Namun intinya, data yang dipakai hampir sama.

Baca juga: Tangsel Targetkan Pemetaan Zona Penyebaran Covid-19 Tingkat RT Rampung Hari Ini

"Sekarang tidak usah berdebat dengan data. Apa yang ada dilaksanakan. Justru asumsinya yang harus dibangun, semua levelnya tinggi, semua levelnya merah," imbuh Ganjar.

Pemerataan tersebut, sebut dia, guna membuat semua pihak agar lebih waspada. Sebab, begitu kendor dan lengah, maka penularan Covid-19 akan cepat.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com