Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan 8 KA di Daop 5 Purwokerto Dihentikan Sementara, Berikut Jadwalnya

Kompas.com - 03/07/2021, 20:32 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, menghentikan sementara delapan perjalanan kereta api (KA), baik jarak jauh, aglomerasi maupun lokal mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Kebijakan tersebut menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se-Jawa dan Bali.

"Terdapat delapan perjalanan kereta pemberangkatan dari Daop 5 yang dihentikan sementara," kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/6/2021).

Baca juga: Puluhan Nakes Terpapar Covid-19, Salah Satu Puskesmas di Purwokerto Tutup

Berikut daftar KA dari wilayah Daop 5 Purwokerto yang dibatalkan:

KA Jarak Jauh:

1. KA Purwojaya relasi Cilacap - Gambir PP. Batal pada 4 Juli, 9 Juli, 11 Juli, 16 Juli, 18 Juli dan 20 Juli.

2. KA Sawunggalih Malam relasi Kutoarjo - Pasarsenen PP. Batal pada 3-5 Juli, 8-12 Juli dan 15-20 Juli.

3. KA Kertanegara relasi Malang - Purwokerto PP. Batal pada 4 Juli, 9 Juli, 11 Juli, 16 Juli, 17 Juli, 18 Juli dan 20 Juli.

4. KA Baturraden Ekspres relasi Purwokerto - Cikampek - Bandung PP Batal pada 4 Juli.

Baca juga: KA Baturraden Ekspres Relasi Purwokerto-Bandung PP Diluncurkan, Ini Jadwal dan Tarifnya

KA Aglomerasi:

5. KA Joglosemarkerto relasi Solo - Semarangtawang - Tegal - Purwokerto - Yogyakarta - Solo PP. Batal pada tanggal 3-20 Juli.

6. KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto - Tegal - Semarangtawang – Solo. Batal pada 3-20 Juli 2021

7. KA Kamandaka relasi Purwokerto - Semarangtawang PP. Batal pada 3-20 Juli.

KA Lokal:

8. KA Bandara YIA relasi Yogyakarta - Kebumen PP Batal pada 3 Juli-20 Juli.

"Tanggal batalnya variatif, setiap KA batalnya tidak setiap hari. Ada yang dibatalkan perjalanannnya di weekdays saja, tetapi ada yang di akhir pekan tetap beroperasi," jelas Ayep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com