Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Bupati Banjarnegara Saat Pandemi, Nobar Wayang hingga Tuding RS "Covidkan" Pasien

Kompas.com - 01/07/2021, 11:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali membuat pernyataan kontroversi. Ia menuding lonjakan kasus Covid-19 disebabkan unsur kesengajaan dari pihak rumah sakit.

Menurutnya rumah sakit saling berebut pasien demi mengejar keuntungan dari biaya perawatan karena biaya tiap hari antara Rp 6,25 juta hingga Rp 10 juta.

Tak hanya itu. Saat pandemi, Budi juga sempat nonton bareng gelaran eksenian wayang kulit di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh.

Padahal angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami tren peningkatan yang cukup tajam.

Baca juga: Stok Oksigen Menipis, RS di Banjarnegara Minta Bantuan Peternak Ikan

Berikut beberapa kontroversi yang dilakukan Bupati Banjarnegara saat pandemi:

1. Izinkah warganya gelar hajatan

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono usai menjemput sejumlah warga Desa Kutayasa dan Desa Limbangan yang dimintai keterangan di Mapolres Banjarnegara terkait aksi pentas kuda lumping baru-baru ini.KOMPAS.COM/Instagram @budhisarwono Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono usai menjemput sejumlah warga Desa Kutayasa dan Desa Limbangan yang dimintai keterangan di Mapolres Banjarnegara terkait aksi pentas kuda lumping baru-baru ini.
Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono mengambil kebijakan untuk tetap memberikan izin kepada masyarakat yang hendak menggelar keramaian seperti hajatan, pengajian hingga pesta kesenian dan olahraga.

Padahal ada peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Menurut Budhi, kebijakan yang dia ambil ini sudah sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Persilakan Warga Gelar Kegiatan dengan Mengumpulkan Massa, asalkan...

Budhi mengungkapkan, sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 tingkat kabupaten, selama desa tersebut tidak masuk dalam zona merah, maka tidak ada alasan untuk melarang warga menggelar keramaian.

"Gugus tugas pasti mengizinkan, pemerintah hadir bukan untuk membubarkan tapi untuk mengedukasi tentang protokol kesehatan. Tolong agak minggir ya, pakai masker ya, begitu,” ujar dia.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Masih Izinkan Gelar Hajatan, Ganjar: Sudah Saya Sampaikan Tidak Boleh

2. Nonton bareng wayang kulit

Bupati Banjarnegara menyaksikan acara kesenian wayang kulit di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Minggu (20/6/2021).KOMPAS.COM/Dok Kominfo Banjarnegara Bupati Banjarnegara menyaksikan acara kesenian wayang kulit di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Minggu (20/6/2021).
Saat pandemi, Bupati Budgi juga nonton bareng kesenian wayang kulit di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh pada Minggu (20/6/2021) malam.

Acara yang dihadiri oleh dalang Ki Miskal Sujono dan 150 penonton tersebut berlangsung tertib dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Semua penonton terlihat tertib mengenakan masker dan kursi penonton ditempatkan dengan jarak. Serta ada pemindai suhu badan dan air untuk cuci tangan.

“Alhamdulillah dari penonton, pemusik, seniman, sinden, semuanya maskeran dan jaga jarak. Tidak ada yang dempet-dempetan. Hanya wayangnya yang dempet-dempetan dan enggak maskeran,” kata Budhi melalui rilis tertulis, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Di Tengah Kontroversi, Bupati Banjarnegara Nobar Wayang Kulit: Semua Maskeran Kecuali Wayangnya

3. Bupati Banjarnegara tuding RS "covidkan" pasien

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono.KOMPAS.COM/Instagram @buhdisarwono Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (30/6/2021) Budhi menuding lonjakan kasus Covid-19 disebabkan unsur kesengajaan dari pihak rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com