"Jadi rumah sakit di Kabupaten Banjarnegara ini kalau saya pantau agak berebut pasien Covid-19. Karena standar agak lumayan juga. Yang saya ketahui sampai saat ini laporan dari dinas saya itu untuk biaya tiap hari Rp 6.250.000 minimal, maksimal sampai Rp 10 juta per hari," kata Budhi.
Dengan tingginya biaya klaim tersebut, Budhi menganggap wajar jika RS saling berebut pasien, demi mengejar keuntungan dari biaya perawatan yang didapat.
"Jadi yang dicari rata-rata pasien Covid semua, dan kalau diswab, dari 10 orang, yang positif Covid itu 7 atau 6 (orang). Terus saat sekarang ini jadi melonjak. Rumah sakit penuh tempat karantina penuh. Ini pada berlomba membuat karantina lagi," ujar Budhi.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Tuding RS Covidkan Pasien, Ganjar: Tenaga Medis Sudah Lelah
Dalam sebuah video yang beredar, Budhi mengatakan sudah bertemu dengan sales marketing pihak rumah sakit yang ia sebut bernama Bejo.
Menurutnya sales tersebut mencari orang sakit Covid-19 untuk dirawat di rumah sakit.
Dia menyebut, sales tersebut akan mendapat honor dari tiap pasien yang berhasil dibujuk untuk dirawat di rumah sakit.
"Kemarin saya sudah ketemu sama salesnya. Ada salesnya namanya Bejo, mencari orang sakit (Covid-19) untuk dipondokin (dirawat) di rumah sakit. Kalau dipondokin dengan mobil sendiri Rp 200.000 tapi kalau diambil pakai ambulans rumah sakit honornya Rp 100.000," kata dia.
Menurut dia, mafia pasien inilah yang membuat angka Covid-19 di sejumlah daerah melonjak.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Tuding Ada Permainan Bisnis RS di Balik Lonjakan Kasus Covid-19
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, M Iqbal Fahmi, Jawahir Gustav Rizal | Editor : Khairina, Rizal Setyo Nugroho, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.