Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pupuk Iskandar Muda Sebulan Berhenti Beroperasi, Manajemen Jamin Pasokan ke Petani Aman

Kompas.com - 16/06/2021, 19:13 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) Aceh Utara berhenti beroperasi sejak 29 Mei 2021. Pasalnya, suplai gas sebagai bahan baku pupuk terhenti dari penyedia.

“Memang benar saat ini pabrik PIM terhenti beroperasi, sudah hampir satu bulan pabrik tidak berproduksi pupuk urea karena pasokan bahan baku gas terkendala dari PT Medco,” kata Vice Presiden Public Relations PT PIM Nasrun, melalui sambungan telepon ke Kompas.com, Rabu (16/06/2021).

Dia menyebutkan, Medco menyatakan sedang melakukan pemeliharan sumur gas di Blok Aceh Timur,“ sebut Nasrun.

Baca juga: Pertagas Akan Suplai Gas ke PIM 54 BBTUD Selama 13 Tahun 

Dia menyebutkan, begitu suplai gas normal kembali, maka pabrik segera beroperasi.

Sedangkan untuk kebutuhan pupuk bersubsidi di enam provinsi, sambung Nasrun, masih tersedia stok pupuk yang telah diproduksi PT PIM.

“Jika pun stok sudah habis, maka kami akan pastikan stok jatah dari PIM untuk petani masih tersedia. Kita akan ambil dari stok pupuk nasional yang dikelola oleh PT Pupuk Indonesia (Persero),” terangnya.

Baca juga: Pasutri Ini Kantongi Rp 3 Juta Sehari dari Limbah Kayu Jati untuk Pupuk Cair 

Saat ditanya apakah akan krisis pupuk di petani? Nasrun memastikan, penugasan dari pemerintah akan dipenuhi oleh PT PIM.

“Jadi tak mungkinlah ada krisis pupuk. Karena kewajiban kita tetap kita penuhi untuk semua provinsi, semoga ini bisa segera normal,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, PT PIM melayani area distribusi pupuk bersubsidi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri-Riau dan Provinsi Jambi.

PT PIM merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, perusahaat plat merah milik negara yang beroperasi di Aceh Utara.

Baca juga: Tak Miliki Kartu Tani Sejak 2015, Petani di Tegal Kesulitan Peroleh Pupuk Subdisi

Penjelasan manajemen Medco soal pasokan gas ke PIM

Manajemen PT Medco E&P Malaka menjelaskan, pihaknya tidak langsung memasok gas ke PT PIM, melainkan ke PT Pertagas Niaga (PT PGN) dulu. 

“Perlu kami sampaikan, Medco terus mendukung industri domestik. Kami memasok gas ke PT Pertagas Niaga (PT PGN) sesuai perjanjial jual beli. PT PG mendistribusikan gas ke PT Pupuk Iskandar Muda, jadi tidak langsung Medco ke PT PT PIM,” kata VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi dalam keterangan tertulis merespons berita Kompas.com, Kamis (17/06/2021).

Dia menyebutkan, Medco telah mempresentasikan rencana perawatan sumur gas ke Pertagas Niaga.

“Kami sudah presentasikan ke PT GN rencana ramp up semua sumur gas di Blok A, Aceh Timur. Saat ini, perawatan sedang berjalan. Kami pastikan, begitu selesai perawatan langsung kita alirkan gas secara normal kembali,” kata Arif.

Dia menegaskan, perawatan rutin merupakan hal biasa bagi industri minyak dan gas di Indonesia.

“Saat ini proses ramp up sedang berjalan sesuai jadwal dan diharapkan pasokan gas akan segera kembali normal,” ujar Arif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com