TULUNGAGUNG, KOMPAS.com – Dalam kurun waktu tiga pekan terakhir, tiga warga desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur meninggal dunia dengan status positif covid-19, Rabu (05/05/2021).
Atas kasus ini, Dinas Kesehatan Tulungagung melakukan tracing terhadap ratusan warga.
Pelacakan kasus Covid-19 dilakukan dengan sistem jemput bola, lantaran sebagian warga enggan datang ke kantor Desa Banyuurip.
200 warga di-tracing
Sebanyak tiga tim dari Dinas Kesehatan Tulungagung dan satgas percepatan penanganan Covid-19 tingkat kabupaten, turun ke lokasi melakukan pemeriksaan terhadap 200 lebih warga desa Banyuurip.
“Dari hasil pendataan yang kami lakukan kemarin, ada 200 warga yang akan dilakukan tracing,” terang Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Tulungagung Satrio Wibowo di Balai Desa Bayuurip, Rabu (05/05/2021).
Dia mengatakan, tracing menyasar warga dua RT di desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi rapid tes anti bodi dan swab antigen. Untuk tahap awal, tracing dilakukan pada seluruh perangkat desa, kemudian ke warga di dua RT tersebut.
“Rapid tes antibody ini guna mengetahui riwayat penyakit, setelah ada hasil lagsung dilakukan tes swab PCR,” ujar Satrio Wibowo.
Baca juga: Joshua, Perekam Video WNA Lukis Masker di Wajah Tak Ikut Dideportasi dari Bali, Ini Sebabnya